AMBON, KOMPAS.com- Seorang karyawan PT Pasifik Dok Maluku bernama Erwin Latuputty ditemukan tewas di sebuah talud, tepatnya di pesisir pantai Desa Latta Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Kamis (11/11/2021).
Pria berusia 56 tahun ini ditemukan tewas dengan posisi tengkurap di atas talud desa tersebut beberapa saat setelah korban tenggelam dengan sekoci.
Korban sempat ditolong rekan kerjanya dengan perahu menuju tepian pantai. Namun nyawa korban akhirnya tak tertolong.
Baca juga: Polisi Sita 1.300 Liter Miras Lokal Saat Razia di Pelabuhan Ambon
Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Isack Leatemia mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban sedang bertugas menjaga sebuah kapal ikan Mahatan Aru Jaya 9 milik PT Pasifik Dok Maluku di kawasan perairan tersebut.
Saat itu, rekan korban bernama Very Bakarbessy kemudian menghubungi korban melalui telepon untuk mengganti menjaga kapal tersebut.
Korban kemudian menaiki sebuah sekoci untuk menuju ke daratan namun sekoci yang ditumpangi korban tenggalam.
“Jadi sekoci yang ditumpangi korban ini tenggelam. Saat itu rekan korban sedang menunggu korban di tepi pantai berselang sekira lima menit korban berteriak meminta tolong kepada rekannya itu,” kata Isack kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Komplotan Penjambret di Terminal Mardika Ambon Diringkus Polisi, 2 Pelaku Masih Buron
Menurut Isack, Very yang melihat korban sedang berenang menuju tepian pantai kemudian bergegas mengambil perahu dan menolong rekannya itu.
“Pada saat Very menolong korban, korban mengatakan dia sudah tidak kuat lagi, selanjutnya Very membawa korban hingga ke air yang dangkal,” katanya.
Setelah itu, Fery berpamitan dari korban untuk pergi mengambil sekoci yang tenggelam.
Namun saat kembali, ia melihat sudah banyak warga di tepi pantai dan ternyata korban sudah meninggal dunia.
Polisi yang mendapatkan informasi kejadian itu kemudian mendatangi lokasi pantai dan selanjutnya melakukan olah tempat kejadian perkara.
Isack menambahkan, jasad korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara Ambon untuk menjalani otopsi.
Namun pihak keluarga mengikhlaskan kematian korban dan menolak outopsi.
“Ada darah yang keluar dari mulut korban, tapi dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan keluarga juga menolak otopsi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.