KOMPAS.com - Samiyah (70), seorang nenek di Kota Surabaya tidur di lemari berukuran 75 cm x 100 cm di warung kecil tempat ia berjualan kopi.
Ia berjualan di Jalan Embong Kenongo, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Saat akan tidur, ia harus menekukkan kakinya atau meluruskannya ke bagian pojok atas. Posisi tidur tersebut membuat tubuhnya terasa linu saat bangun.
Baca juga: Kisah Nenek Samiyah, Tidur di Dalam Lemari, Sehari-hari Berjualan Kopi
Berikut 5 hal tentang Nenek Smaiyah yang tidur di dalam lemari:
Samiyah mengaku sebagai warga Desa Tarjen, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura.
Namun ia sudah 40 tahun berjualan kopi di Jalan Embong, Kenongo, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Ia memiliki enam saudara, namun empat di antaranya sudah meninggal dunia.
Samiyah bercerita memiliki keluarga yang kontrak di Jalan Kaliasin, Surabaya. Namun karena lokasinya jauh, ia memilih tidur di dalam lemari kecil.
Baca juga: 40 Tahun Jualan Kopi, Nenek Samiyah Pilih Tidur di Dalam Lemari Warungnya
Selain lemari, di warung tersebut juga terdapat meja kecil yang sengaja ia jadikan untuk tempat shalat.
Walupun tak layak, Samiyah mengaku lemarin tersebut satu-satunya tempat yang membuat ia merasa aman.
"Saya tidur di dalam lemari ini, ini saya minta tolong dibuatkan sama tukang dan bayar Rp 300.000 karena kalau tidur di luar saya takut," ungkap Samiyah saat ditemui oleh Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Nenek 62 Tahun Ditemukan Tewas di Rumah Kosong, Polisi Sebut Ada Tanda-tanda Kekerasan
Di warung tersebut, Samiyah menjual minuman dan makanan seperti kopi, mi instan hingga rokok eceran.
Untuk melayani pembeli, Samiyah menggunakan sebuah kompor minyak tanah. Sehari-hari, Samiyah biasa mendapatkan uang Rp 50.000 dari berjualan.
Uang itu biasanya digunakan kembali untuk membeli minyak tanah dan barang dagangan.