Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Dugaan Kekerasan terhadap Napi, Komnas HAM Datangi Lapas Narkotika Yogya

Kompas.com - 10/11/2021, 14:51 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Rabu (10/11/2021) pagi mengunjungi Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem.

Komnas HAM datang untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh sipir terhadap penghuni lapas.

Sekitar pukul 09.20 WIB, tim Komnas HAM tiba di Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem dan masuk ke dalam Lapas.

Empat orang ini yakni Tama Tamba sebagai Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan, kemudian tiga orang anggota M. Unggul, Nina Chesly dan Dita Verdiana.

"Jadi kami dari Jakarta Komnas HAM kami ada berempat yang ditugaskan ke sini. Kami berempat statusnya sebagai penyelidik untuk kasus yang saat ini sedang menjadi perhatian publik di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta," ujar Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Tama Tamba saat ditemui di Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Mantan Napi yang Diduga Alami Kekerasan di Lapas Narkotika Yogyakarta Capai Puluhan, Minta Perlindungan ke LPSK

Tama menyampaikan Komnas HAM sebelumnya menerima aduan dari masyarakat, dalam hal ini korban.

Mereka mengadukan tindak kekerasan yang dialami di Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem.

"Jadi untuk sampai saat ini kami belum bisa menyimpulkan hasilnya karena kami masih bekerja sejak pagi secara maraton sampai sore nanti," ungkapnya.

Tim Komnas HAM, lanjut Tama, telah meminta keterangan dari pihak-pihak terkait terutama dari korban.

Kedatangan tim ke Lapas Kelas IIA Pakem untuk meminta keterangan dari pihak lapas, termasuk beberapa pegawai.

Hal itu sesuai dengan prinsip imparsialitas kerja Komnas HAM. Sehingga Komnas HAM memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pihak yang diadukan agar hasilnya berimbang.

Kedatangan tim, lanjut Tama, menjadi momentum yang baik untuk menyampaikan informasi keterangan yang mereka ketahui, saksikan, yang dialami atau dilakukan sendiri.

"Maksudnya hasilnya itu tidak tunggal dari pihak yang mengadu saja. Jadi pihak yang diadukan kita juga harus minta keterangannya karena kita tidak mungkin menyimpulkan suatu peristiwa tanpa kita minta keterangan dari pihak yang diadukan, misalnya dari pihak pegawai lapas, sipir," ucapnya.

Baca juga: Ospek Petugas Lapas Narkotika ke Napi, Kakanwil Kemenkumham DIY: Supaya Mereka Ikuti Aturan

Tama menuturkan, usai mengunjungi Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem, tim pada Kamis (11/11/2021) diagendakan ke Kanwil Kemenkumham DIY. Setelah itu tim Komnas HAM akan kembali ke Jakarta.

"Target waktu yang jelas kami bertugas hingga hari Kamis. Besok kami akan ada agenda di Kanwil DIY setelah itu kami akan kembali ke Jakarta untuk lapor kepada pimpinan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com