Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Napi yang Diduga Alami Kekerasan di Lapas Narkotika Yogyakarta Capai Puluhan, Minta Perlindungan ke LPSK

Kompas.com - 04/11/2021, 07:09 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Korban dugaan kekerasan yang dilakukan oleh petugas Lapas Narkotika IIA Yogyakarta bertambah hingga puluhan.

Mereka melaporkan kasus ini kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Aktivis hukum pendamping pelapor Anggara Adiyaksa mengungkapkan sudah ada 46 korban dugaan kekerasan yang dilakukan anggota Lapas Narkotika IIA Yogyakarta.

Menurut dia, beberapa dari korban dugaan kekerasan masih merasa trauma dan takut.

"Sudah ada 46 orang di grup. Tapi jujur ada yang takut, trauma, kemarin ada datang lagi yang penuh bekas luka menanyakan saya aman enggak ya," beber dia saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Ospek Petugas Lapas Narkotika ke Napi, Kakanwil Kemenkumham DIY: Supaya Mereka Ikuti Aturan

Anggara menambahkan dengan adanya ancaman Cuti Bersyarat (CB) akan dicabut, pihaknya berencana melaporkan kasus ini ke LPSK agar para saksi serta saksi korban mendapatkan perlindungan.

"Tadi barusan saya berkomunikasi dengan teman di LPSK, karena maaf ibu Kadiv mengancam dan itu saya melihat sebagai sikap arbriter, sewenang-wenang atau arogansi pejabat, seharusnya itu tidak etis disampaikan," katanya.

Dengan melaporkan ke LPSK, para mantan warga binaan murni untuk meminta perlindungan.

Selain itu, pihaknya melaporkan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) sesuai dengan jalur konstitusional dan tidak melanggar hukum.

"Meminta perlindungan ke LPSK. Jadi bukan bermaksud bagaimana. Tapi kami ke ombudsman melaporkan sesuai jalur konstitusional tidak melanggar hukum. apalagi saksinya hanyak. Ditambah ada foto-foto dan fakta-fakta yang belum kami ungkap. Sebagai senjata kami kalau nanti mereka mengelak," jelas dia.

Disinggung soal status ke-46 korban dugaan kekerasan anggota Lapas Narkotika IIA Yogyakarta, dia menjelaskan beberapa sudah ada yang bebas dan yang lainnya masih berstatus cuti bersyarat.

"Sudah ada yang bebas lepas, ada yang masih cuti bersyarat. Tapi sebagian besar sudah bebas," katanya.

Andika menyampaikan langkah melapor ke ORI DIY karena pihaknya pernah melaporkan kejadian ini ke Kanwil Kemenkumham DIY tetapi tidak mendapatkan respon.

Selain itu pihaknya juga telah melaporkan kepada Direktorat Jenderal Permasyarakatan tetapi penyiksaan masih berlangsung.

"Kami intinya ada dokumentasi bahwa sudah melapor ke kanwil. Intinya tidak ada tindaklanjutnya terus kami sudah melaporkan ke Dirjen Pas. Dirjen pas menindaklanjuti tapi penyiksaan tetap berjalan. Terus kami melakukan laporan sekali lagi tidak ada tanggapan makanya kami melaporkan ke Ombudsman," kata dia.

Baca juga: Kemenkumham Ungkap Ada Ospek dari Petugas Lapas Narkotika Yogyakarta ke Napi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com