BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 39 titik jalur kereta api di Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Jawa Barat, rawan longsor, ambles, dan banjir.
Kerawanan terutama saat musim hujan seperti sekarang.
"Jumlah ini sudah menurun. Tahun 2020, kami mencatat ada 44 titik, sekarang 39 titik rawan," ujar Manager Humasda Daop 2 Bandung Kuswardoyo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Penurunan ini terjadi karena sejumlah perbaikan yang terus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA, termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul disebabkan kondisi alam yang cukup ekstrem.
Baca juga: Hari Pahlawan, Guru, Nakes dan Veteran Bisa Naik Kereta Api Gratis
Sejumlah perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai, dan yang lainnya.
"Contohnya di petak Cipatat-Tagog Apu di kilometer 126 dan Padalarang-Cimahi kilometer 142, dulu dua titik ini rawan longsor. Di tahun 2020, lokasi tersebut sudah bisa diantisipasi dengan sejumlah perbaikan prasarana," ucap dia.
Baca juga: KAI Cirebon Sediakan 521 Tiket Kereta Gratis bagi Pahlawan Masa Kini
Kuswardoyo mengatakan, keandalan sarana menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api.
Untuk itu, perawatan rutin dan perbaikan setiap komponen sarana harus dilakukan untuk meminimalisasi gangguan selama perjalanan kereta api.
Kemudian, faktor keamanan pun menjadi perhatian khusus Daop 2 Bandung dalam mewujudkan safety no anjlokan.
Beberapa gangguan yang terjadi di antaranya kendaraan atau orang yang menubruk atau menyerempet KA, baik di jalur maupun pelintasan sebidang, palang pintu pelintasan tertabrak, pelemparan terhadap KA dan lainnya.