KOMPAS.com - Fery Ashari (34), warga Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas di pinggir sungai dengan posisi kepala tercelup ke air, Senin (8/11/2021) siang.
Diduga ia mengalami kejang-kejang dan kehabisan napas. Lalu, ia terjatuh tengkurap dengan posisi kepala terbenam di air.
Menurut keterangan keluarga, Ferry sempat mengalami gangguan saraf karena benturan di kepala saat kecelakaan 12 tahun silam.
Sejak saat itu, ia kerap mengalami kejang jika kelelahan.
"Tahun 2009 korban pernah mengalami kecelakaan di Bali dan mengalami gegar otak parah. Apabila sedang capek, korban akan kejang-kejang," ujar Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Senin petang.
Baca juga: Pemancing di Blitar Ditemukan Tewas dengan Kepala Terbenam di Sungai
Sebelum kejadian, Ferry terlihat memancing di pinggi Sungai Rau. Namun sekitar pukul 12.30 WIB, salah satu warga sekitar, Sriatun, melihat tubuh Ferry tengkurap di pinggir sungai.
Saat itu Sriatun hendak memetik nangka muda di belakang rumahnya.
"Pohon nangka itu hanya sekitar tiga meter dari bibir sungai di mana korban dilihatnya tengkurap dan kepalanya terbenam ke air sungai," ujar Udiyono saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon.
Baca juga: Minim Saksi, Begini Cara Polisi Temukan Pencuri Uang Rp 427 Juta Milik Peternak Sapi di Blitar
Sriatun kemudian memberitahukan hal itu ke sejumlah tetangganya di Kelurahan Sutojayan.
Warga lalu mendatangi lokasi tersebut dan mendapati korban ternyata sudah tidak bernyawa.
Dari olah kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan bukti-bukti mencurigakan yang dimungkinkan menjadi penyebab kematian korban.
"Jadi seperti orang tenggelam," kata dia.
Baca juga: Disangka Suara Petir, Ternyata Pohon Kelapa Tumbang dan Timpa 2 Rumah di Blitar
Diduga ia meninggal karena sakit yang diderita.
"Menurut keluarga, seharusnya obat itu diminum untuk menghindari terjadinya kejang yang datangnya tiba-tiba," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.