Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Griya Lansia Husnul Khatimah Malang, Panti Jompo Tempat Trimah Dititipkan, Rawat 60 Lansia Secara Gratis

Kompas.com - 04/11/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

Selain itu para lansia yang sebagian besar dibawa oleh para relawan bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Saat pertama kali masuk juga harus ada penanggung jawab yang melakukan serah terima kepada pengelola.

Baca juga: Akademisi UB: Menitipkan Lansia di Panti Jompo Bisa Tergolong Kekerasan jika...

"Untuk yang diserahkan pihak keluarga juga ada. Alasannya karena kesibukan atau juga tidak mampu. Kami tetap menerima dan gratis, tidak ada biaya apapun," ujarnya.

“Banyak lansia yang terlantar dan tidak terurus. Kemudian kami memiliki inisiatif untuk membangun griya lansia ini,” tambah Nurhadi dikutip dari Antara.

Ia sangat berharap tidak ada lagi kasus serupa yang dialami para lansia, khususnya yang memiliki keluarga. Griya Lansia Husnul Khatimah juga memberikan kesempatan kepada pihak keluarga jika ingin kembali merawat orang tua tersebut.

Para lansia yang berada di Griya Lansia Husnul Khatimah tersebut tidak sekadar dirawat oleh pengelola, namun juga dibimbing dan diarahkan untuk menjadi lebih baik di masa tua mereka.

Baca juga: Griya Lansia Malang Sengaja Unggah Surat Anak yang Titipkan Orangtua, Akui Buka Donasi untuk Biayai Para Lansia

Pengelola griya lansia memberikan bimbingan keagamaan bagi para lansia tersebut agar lebih siap jika sewaktu-waktu ajal datang menjemput mereka. Keseharian para lansia itu diisi dengan mengaji, shalat berjamaah dan istighatsah rutin setiap pagi.

"Kami membimbing untuk berdoa. Para lansia, rata-rata teringat keluarga dan masa lalu mereka. Untuk keluarga, kami persilahkan untuk mengunjungi, tidak ada syarat khusus," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief yang sengaja mengunggah surat pernyataan anak-anak Trimah yang menitipkan sang ibu di panti tersebut.

Selain Trimah, ada dua lansia lainnya yang juga dititipkan keluarganya di panti tersebut dalam kondisi sakit.

Baca juga: Alasan Ketua Yayasan Griya Lansia di Malang Unggah Surat Pernyataan Anak yang Titipkan Orangtuanya

"Tiga kasus penelantaran orangtua tersebut memang saya posting terbuka agar menjadi pelajaran bagi publik. Bahwa apapun keadaannya, orangtua harus menjadi tanggung jawab anaknya. Apalagi ketiga kasus tersebut, semua orangtuanya kondisinya lumpuh," jelasnya.

Selain itu, Arief menyebutkan, kasus tiga orang yang dititipkan anaknya ini menunjukkan kompleksitas persoalan tentang lansia.

"Kasus mbah Trimah, jika saya dianggap salah, saya terima dengan lapang dada dan saya minta maaf sudah bikin gaduh Indonesia. Tapi ketiga anak mbah Trimah juga lebih salah, karena ingin lepas tanggung jawab. Nah, tanggung jawab itulah yang diambil alih Griya Lansia," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Dheri Agriesta), Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com