Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Arus Sungai Saat Pulang dari Kebun, Petani di Garut Ditemukan Tewas

Kompas.com - 03/11/2021, 21:15 WIB
Ari Maulana Karang,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Seorang petani asal Kabupaten Garut bernama Abdul Wahab (26) ditemukan tewas usai terseret arus sungai yang sedang meluap karena hujan, Rabu (3/11/2021).

Kejadian ini berawal saat Warga Kampung Gunung Gadung RT 02/01 Desa Cigaronggong, Kecamatan Cibalong ini bersama tetangganya pulang dari kebun sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka lalu berjalan kaki melintasi Sungai Cibera untuk menuju ke rumah.

Baca juga: Perahu Penyeberangan Sungai Bengawan Solo Terbalik di Tuban, Belasan Penumpang Hanyut

“Saat kejadian, korban bersama dua tetangganya menyeberang tiba-tiba air sungai meluap,” ungkap Camat Cibalong Aris Riswandi yang dihubungi lewat WhatsApp, Rabu sore.

Aris menuturkan, Sungai Cibera yang dilintasi mereka itu tiba-tiba meluap karena hujan yang terjadi di hulu sungai.

Korban yang saat itu tengah melintas, langsung terseret arus sungai.

Baca juga: Terseret Arus Banjir Saat Mandi, Seorang Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Gorong-gorong

 

Sedangkan, dua orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Mengetahui kejadian tersebut, kata Aris, masyarakat dan aparat pemerintah langsung berupaya melakukan pencarian saat itu juga.

Hingga akhirnya, korban ditemukan tewas dalam posisi tersangkut pada batu besar di sungai yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari tempat korban hanyut.

“Sekitar jam 15.00 WIB, korban ditemukan tersangkut di batu besar dan telah meninggal dunia,” jelasnya.

Aris menuturkan, akibat kejadian tersebut korban meninggalkan satu orang istri dan satu orang anak balita perempuan berusia tiga tahun.

Pihaknya pun telah mengantarkan jenazah korban ke rumah duka setelah berhasil di evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com