Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Mantan Pejabat Pemkot dan Anggota DPRD Samarinda Tak Kembalikan Mobil Dinas

Kompas.com - 03/11/2021, 15:43 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com –  Banyak mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda tak kembalikan mobil dinas setelah purnatugas.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda, Ibrohim, tidak menyebutkan rinci total mobil pelat merah yang belum dikembalikan.

Dia hanya menyatakan saat ini masih berlangsung pendekatan untuk menarik mobil-mobil itu.

“Aset bergerak (mobil) semuanya dalam pembenahan. Secara pasti kita lakukan pendekatan ke mantan pejabat. Segera kembalikan itu,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Mobil Dinas Polisi yang Terlibat Kecelakaan Dikemudikan Pegawai Honorer, Kapolres: Prosedurnya Tidak Boleh

Ibrohim menyatakan, mantan pejabat tersebut bermacam-macam dari kepala bidang hingga kepala dinas.

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting, menyebutkan tak hanya pejabat pemkot, mantan anggota DPRD Samarinda pun ada yang belum kembalikan mobil dinas.

Hanya saja, Joni belum memastikan jumlahnya.

Namun, dia memprediksi di atas 20–an mobil dinas masih di tangan mantan pejabat Pemkot dan anggota DPRD Samarinda.

Temuan itu setelah DPRD membentuk panitia khusus (pansus) guna mengusut aset pemkot yang belum kelola secara baik.

Baca juga: Kronologi Mobil Dinas Polisi yang Dikendarai Pegawai Honorer Terlibat Kecelakaan, Kaki Korban Diamputasi

Joni sebagai Wakil Ketua Pansus bilang tak hanya aset bergerak, banyak aset tidak bergerak seperti tanah, bangunan dan lainnya juga belum terinventarisasi secara baik. 

“Padahal itu milik masyarakat Kota Samarinda,” ungkap dia.

Beragam merk mobil dinas yang belum dikembalikan mantan pejabat. Ibrohim menyebutkan ada yang mobil Inova, Avanza, dan juga motor dinas.

Hanya saja, klaim Ibrohim, rata-rata usia kendaraan tersebut sudah di atas ambang batas lelang.

“Karena itu, ada juga yang tahan dulu mau ikut lelang. Mungkin dia (eks pejabat) anggap masih bagus mesin, karena dia yang pakai. Ada juga yang sudah kembalikan, setelah dua sampai tiga tahun dipakai,” kata dia.

Joni tidak sependapat. Bagi dia, apa pun alasannya mobil dinas itu tetap harus dikembalikan dulu setelah purnatugas.

“Entah dia mau ikut lelang atau enggak itu urusan belakangan,” kata dia. 

Baca juga: Mobil Dinas DPRD Purbalingga Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Orang Tewas

“Kalau memang mau ikut lelang ya tunggu lelang dulu, lelang dibuka. Kembalikan dulu (mobilnya), jangan ditahan,” sambung dia .

Dijelaskan Joni, banyak aset pemkot tercatat secara administrasi saja, tapi fisik tidak ada, seperti mobil dinas yang tak kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com