Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektorat UNS Jelaskan Alasan Panitia dan Peserta Diklatsar Menwa Ditempatkan di Asrama

Kompas.com - 01/11/2021, 21:40 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Semua panitia dan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS (Menwa) sampai saat ini masih ditempatkan di asrama.

Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pihak kepolisian dalam melakukan pemeriksaan terkait meninggalnya salah satu peserta diklatsar Gilang Endi Saputra (21).

"Agar memudahkan memenuhi panggilan dari penyidik masih kita fasilitasi (tinggal di asrama)," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto kepada Kompas.com di UNS Solo, Jawa Tengah, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Kasus Mahasiswa UNS Solo Tewas Saat Diklatsar Menwa, Polisi Periksa 23 Saksi dan Sita Barbuk Elektronik

Disinggung berapa jumlah panitia dan peserta diklatsar yang saat ini masih tinggal di asrama, Sutanto mengatakan tidak mengetahui secara detail.

Tetapi, jelas Sutanto semuanya sampai dengan saat ini mereka masih ditempatkan sementara untuk tinggal di asrama.

"Pak Kasatreskrim sudah meminta izin untuk memeriksa anak-anak itu agar lebih mudah. Termasuk izin kalau diperiksa tidak mengikuti perkuliahaan," terang dia.

Menurut dia hari ini ada tiga orang panitia yang dipanggil kembali penyidik Satreskrim Polresta Solo untuk dimintai keterangan.

"Pagi, siang ini tadi ada tiga yang dipanggil. Dan kita kooperatif," ungkap dia.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Otopsi Mahasiswa UNS Solo yang Tewas Saat Diklatsar Menwa

Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS, Dr Sunny Ummul Firdaus menambahkan semua panitia dan peserta diklatsar masih tinggal di asrama.

Adapun tujuannya mereka ditempatkan di asrama guna memudahkan kepolisian dalam menyelesaikan kasus meninggalnya salah satu mahasiswa peserta diklatsar.

"Artinya, sewaktu-waktu dipanggil siap hadir, siap ada dan mereka bisa memberikan keterangan sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan," ungkap Sunny.

Dikatakannya jumlah panitia yang saat ini masih tinggal di asrama ada sekitar 17 orang. Kemudian pesertanya ada sebanyak 11 orang.

"Mereka tinggal di asrama sampai semuanya selesai. Sampai polisi mengatakan ini cukup untuk proses penyidikan mungkin akan ada tindakan lain dari universitas seperti apa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com