CILACAP, KOMPAS.com - Warga di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diminta mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wijonardi mengatakan, 48,6 persen wilayahnya merupakan wilayah rawan longsor.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," kata Wijonardi, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Melanda Cilacap, Ratusan KK Terdampak
Wijonardi memparkan, sebanyak 131 desa di 21 kecamatan rawan banjir dan 94 desa di 12 kecamatan rawan tanah longsor.
Menurut Wijonardi, wilayahnya secara geografis, geologis, demografi maupun hidrologis sangat rentan dan rawan bencana.
Hampir seluruh jenis bencana yang ada di Indonesia terdapat pula di Kabupaten Cilacap.
"Sehingga kalau boleh mengambil istilah atau sebutan lain Cilacap adalah supermarket atau laboratoriumnya bencana," ujar Wijonardi.
Baca juga: Waspada, 24 Kecamatan di Kabupaten Bandung Rawan Longsor
Untuk mengantisipasi dampak bencana, lanjut Wijonardi, BPBD Kabupaten Cilacap selalu menyampaikan surat edaran peringatan dini terkait potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan maupun kebakaran hutan dan lahan.