KOMPAS.com - Kerusuhan berdarah di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, meninggalkan trauma bagi masyarakat setempat, Minggu (3/10/2021).
Ribuan orang dilaporkan terpaksa mengungsi setelah sekelompok massa mengamuk dan membakar sejumlah bangunan.
Baca juga: Buntut Kericuhan di Yahukimo, 4.580 Warga Mengungsi ke Polres dan Koramil
Tak hanya itu, enam warga juga dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Setelah sepekan berlalu, polisi mengamankan lebih kurang 56 orang yang diduga terlibat, termasuk tersangka utama berinisial MB.
Diduga kuat, kerusuhan itu berawal dari kabar kematian Mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup di sebuah hotel di Jakarta.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, kerusuhan terjadi pada a Minggu pukul 12.10 WIT.
Saat itu sekelompok orang dari Suku Kimyal melakukan penyerangan pada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah minggu di dalam Gereja Gidi Dekai.
Baca juga: Rela Bersujud Sambil Menangis di Kaki Pejabat, Seorang Istri di NTT Mohon Suaminya Dibebaskan
Para pelaku menyerang warga dengan menggunakan senjata tradisional seperti panah dan parang serta alat tajam lainnya.
Tak hanya itu, para pelaku juga membakar rumah warga, Hotel Nuri UU dan kompleks Perumahan Bambu Dua.
Dugaan kuat, sejumlah oknum menyebarkan berita hoaks soal penyebab kematian Abock Busup dan akhirnya memicu kemarahan warga.
Faizal menjelaskan, kerusuhan di Yahukimo itu telah merenggut 6 korban jiwa dan 43 orang lainnya luka-luka.
"Masyarakat yang meninggal dunia enam orang yang salah satunya diduga adalah pelaku penyerangan. Seluruh jenazah masih disemayamkan di RSUD Yahukimo," katanya.
Sementara itu, dari informasi polisi, hingga Jumat (8/10/2021), tersangka kericuhan di Yahukimo menjadi 24 orang.
Setelah pendalaman, polisi menangkap meringkus tersangka utama kerusuhan di Distrik Dekai, berinisial MB. Saat ini MB telah digelandang ke Jayapura untuk diperiksa secara itensif.
"Pukul 04.30 WIT tadi pagi, target pelaku utama MB sudah ditangkap," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, melalui pesan singkat, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Pernikahan Siswi SMP di Buru Selatan dengan Tokoh Agama Menuai Protes, Ini Faktanya