PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang atlet dan dua orang pendamping perwakilan Kabupaten Kepulauan Meranti mengikuti pertandingan Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-6 Special Olympics Indonesia (SOlna) Provinsi Riau 2021 di Kota Pekanbaru.
Namun, kondisi perlengkapan atlet sangat memperhatikan dan tak punya anggaran berangkat ke Pekanbaru.
Atlet bahkan ada yang tak punya sepatu dan seragam untuk bertanding. Ada dua atlet bernama Alex Iskandar dan Astri bertanding hanya dengan sepatu pinjam dari orang lain.
Pihak SOIna Kepulauan Meranti mengaku tak punya anggaran untuk perlengkapan dan biaya untuk bertanding ibu kota Provinsi Riau. Buat ongkos travel saja mereka masih berutang.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kepulauan Meranti, Rizky Hidayat menyebut pihak SOIna sebelumnya tidak mengajukan anggaran.
"Seharusnya mereka (SOIna Kepulauan Meranti) kan mengajukan dana bantuan awal tahun dan itu bisa kita masukkan ke dalam dana hibah, sebelum mengikuti pertandingan," kata Rizky saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (10/10/2021).
Tidak ada pengajuan proposal
Ia menjelaskan, semua kegiatan saat ini semuanya harus dianggarkan untuk bisa digunakan ketika ada pertandingan.
Atau pun, SOIna bisa juga mengajukan bantuan dana hibah di awal tahun.
"Kemarin itu tidak ada pengajuan proposal dari SOIna-nya, itu yang tidak bisa kita anggarkan dana hibah mereka. Kalau tahun-tahun sebelumnya ada kita anggarkan. Tahun ini memang tak teranggarkan sama kita, karena kita tidak tahu akan ada pertandingan," ungkap Rizky.
Baca juga: Berjuang Tanpa Anggaran, Atlet Disabilitas NPCI Garut Bertekad Pertahankan 5 Besar Porda Jabar
Namun demikian, Rizky secara pribadi memberikan bantuan uang Rp 1 juta untuk keberangkatan para atlet tunagrahita itu.
Sementara itu, untuk biaya kepulangan atlet dan pendamping, Rizky mengaku akan dibicarakan nantinya.
"Nanti kita bicarakan sama pimpanan. Atlet ini kan dapat medali emas nih, seperti apa instruksinya nanti. Ya, kita sambulah mereka nanti," ujar Rizky.
Baca juga: Pesan Atlet Disabilitas untuk Presiden Jokowi: Tolong Perlakukan Kami Sama
Bupati Kepulauan Meranti tak merespons
Kompas.com mencoba menghubungi Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil melalui sambungan telepon untuk menginformasi nasib atlet dari Kota Sagu itu, namun belum menjawab. Pesan WhatsApps yang dikirim banya dibaca saja.
Sebagaimana diberitakan, atlet SOIna perwakilan Kabupaten Kepulauan Meranti berangkat untuk bertanding ke Pekanbaru dengan segala kekurangan.
Mulai dari tak punya sepatu, seragam hingga biaya transportasi.
Namun, keterbatasan itu tidak membuat atlet putus asa.