KLATEN, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Klaten mengambil sampel air dari saluran irigasi yang sempat berubah airnya menjadi merah.
Air dari irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, itu akan dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Semarang untuk diperiksa.
"Hasil labfor sudah keluar, tapi belum kita ambil. Hari ini kita ambil," kata Kasatreskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Fakta Baru Air Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembuang Limbah
Guruh menerangkan, jika sampel yang diuji tersebut menunjukkan ada pencemaran atau zat berbahaya akan ditindaklanjuti penyelidikannya.
"Hasil Labfor nanti kita analisis. Kita baca setelah itu kita gelarkan," terang Guruh.
Setelah ada temuan irigasi yang airnya berubah jadi merah, polisi sudah menetapkan dua terduga pembuang limbah menjadi wajib lapor.
Namun, keduanya belum menjadi tersangka.
"Dia hanya terlapor, artinya untuk aktivitasnya tetap kita buat wajib lapor," ungkap dia.
Baca juga: Air Irigasi Jadi Merah karena Pembuangan Limbah, 6 Orang Diperiksa
Diketahui, saluran irigasi di Desa Ngreden memerah pada Kamis (16/9/2021) sekitar 15.00 WIB.
Kepala Desa Ngreden Sunarto mengatakan, peristiwa air di saluran irigasi berubah warna hanya berlangsung sekitar 30 menit.
Setelah itu, air di saluran irigasi yang digunakan sehari-hari untuk mengairi area persawahan itu kembali normal.
Baca juga: Air Saluran Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Lakukan Penyelidikan
Menurut Sunarto, sebelum air itu memerah, ada warga yang melihat mobil boks yang mencuci di aliran irigasi.
"Mungkin dari pabrik tekstil atau apa tidak tahu. Mobil boks dari luar daerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.