Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerai Vaksinasi Dirusak Warga, Bupati: Sosialisasi Gunakan Bahasa Kaki Lima, Jangan Bahasa Medis

Kompas.com - 30/09/2021, 07:31 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Pertemuan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Aceh Barat Daya difokuskan membahas insiden perusakan gerai vaksinasi dan penyerangan terhadap petugas kesehatan.

Dalam pertemuan itu terungkap bahwa warga kecewa karena hasil penjualan ikan di PPI Ujong Serangga menurun drastis, sehingga nelayan merugi.

Tidak ada warga yang membeli ikan, diduga karena takut diminta untuk ikut vaksinasi.

Baca juga: Warga Aceh Hancurkan Lokasi Vaksinasi, Dinkes: Vaksinator Luka Lebam, Vaksin hingga Alat Suntik Rusak

Bupati Aceh Barat Daya Akmal Ibrahim mengatakan, persoalan utama terletak pada kurangnya sosialisasi terhadap warga mengenai vaksinasi Covid-19.

“Kita memang harus lebih melibatkan lagi tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu memberikan pemahaman akan vaksin dan manfaatnya,” ujar Akmal Ibrahim kepada wartawan di Aceh Barat Daya, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Gerai Vaksinasi Dihancurkan di Aceh, 10 Orang Diperiksa Polisi

Akmal mengatakan, sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan tenaga kesehatan seharusnya menggunakan bahasa yang merakyat, agar lebih mudah dipahami.

“Pakailah bahasa kaki lima saja, tidak usah bahasa dengan istilah medis yang membingungkan warga, sehingga warga akan lebih mudah memahami dan apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh warga,” sebut Akmal.

Menurut Akmal, animo warga untuk mengikuti vaksinasi sebenarnya cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari angka capaian vaksinasi di Aceh Barat Daya yang menduduki peringkat 7 untuk dosis pertama, dan peringkat 8 untuk capaian dosis kedua di Provinsi Aceh.

Vaksinasi dosis pertama pada 27 september 2021 sudah mencapai 30,2 persen.

Sedangkan dosis dua mencapai 14,7 persen.

“Kemarin itu bukan penolakan vaksin, karena vaksin sudah tiga hari berjalan. Lalu di PPI itu bukan cuma warga Aceh Barat Daya yang berbelanja, tapi juga warga dari kabupaten tetangga. Mereka membeli ikan dalam jumlah besar untuk dijual kembali, lalu entah siapa yang menutup pintu pagar sebelah, sehingga terjadi kesalahpahaman di sini," kata Akmal.

Baca juga: Puluhan Warga Aceh Hancurkan Lokasi Vaksinasi, Polda: Mereka Merasa Gerai Vaksin Membuat Pengunjung Sepi


Akmal memastikan bahwa situasi sudah kembali kondusif.

Insiden yang terjadi, menurut Akmal, hanya karena warga kurang mendapat pemahaman.

“Oleh karena itu, peran semua pihak kita harapkan bisa berjalan lebih efektif, seperti ulama dan tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda,” kata Akmal.

Akmal memastikan bahwa tidak ada penundaan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com