Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ada Pabrik Obat Ilegal di Bantul dan Sleman, Punya 7 Mesin Produksi yang Hasilkan 14 Juta Butir Per Hari

Kompas.com - 27/09/2021, 16:53 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dua pabrik obat ilegal berhasil ditutup oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Pabrik obat ilegal tersebut berada di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul; dan di Kelurahan Banyuraden Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Ditpidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Polisi Krisno Siregar mengatakan, pabrik itu beroperasi sejak 2018.

Dalam sehari, jutaan butir obat diproduksi oleh pabrik tersebut.

“Berdasarkan keterangan para tersangka, diketahui bahwa pabrik tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2018 dan bisa memproduksi 2.000.000 (dua juta) butir obat-obat ilegal perhari. Jumlah obat keras ilegal yang bisa dihasilkan dari 7 mesin produksi per hari adalah 14.000.000 butir pil, berarti 1 bulan 420.000.000 butir," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Polisi Tutup 2 Pabrik Obat-obatan Terlarang di Bantul dan Sleman, Produksi 420 Juta Butir Per Bulan

Terbongkarnya dua pabrik obat terlarang di Sleman dan Bantul ini bermula dari ditangkapnya M dan delapan rekannya.

Mereka terjun dalam peredaran gelap obat-obatan keras dan psikotropika.

M dan kawan-kawan diringkus oleh Subdit 3 Ditipidnarkoba Bareskrim Polri pada tanggal 13-15 September 2021.

Penangkapan ini merupakan bagian dalam kegiatan bersandi Anti Pil Koplo 2021 yang menyasar produsen dan pengedar gelap obat keras/ berbahaya.

Dari penangkapan ini, polisi menyita barang bukti lebih dari lima juta butir pil golongan obat keras jenis Hexymer, Trihex, DMP, Tramadol, double L, Aprazolam.

Barang-barang itu didapat dari berbagai daerah, seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bekasi, dan Jakarta Timur.

Baca juga: Berkedok Pedagang Es Pinggir Jalan, Seorang Pria Ditangkap Polisi akibat Edarkan Obat Terlarang

"Dari pengungkapan didapat petunjuk bahwa obat-obatan ilegal yang disita berasal dari Yogyakarta. Tim Ditipidnarkoba Bareskrim Polri bekerjasama dengan Polda DIY pada tgl 21 September 2021 pukul 23.00 WIB mengamankan tersangka WZ dan Saksi A di TKP gudang Kasihan Bantul DI Yogyakarta," terang Krisno.

Polisi kemudian menuju ke kawasan Kasihan, Bantul.

Di sana, polisi menyita mesin-mesin produksi obat dan berbagai jenis bahan kimia atau prekursor obat.

Terdapat pula obat-obatan keras jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L, Irgapha 200 mg yang sudah dikemas dan siap kirim.

Baca juga: Kronologi Empat Penjual Obat Terapi Covid-19 Ditangkap Polisi, akibat Patok Harga Tinggi dari Pasaran

Dari keterangan WZ, diketahui bahwa dia memiliki atasan berinisial LSK alias DA.

Berdasar penuturan DA, terbongkar fakta bahwa masih ada pabrik obat-obatan lainnya, yakni di Kelurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

"DA berperan sebagai penerima pesanan dari saudari EY (DPO/Pengendali) dan mengirim obat ke beberapa kota di Provinsi DKI, Jatim, Jabar, Kalsel," ungkapnya.

Baca juga: Patok Harga hingga Rp 26 Juta, Empat Penjual Obat Terapi Covid-19 di Atas HET Dibekuk Polisi

Usai penangkapan DA, polisi membekuk JSR alias J.

Sosok ini adalah saudara kandung DA sekaligus pemilik pabrik. Ia dicokok pada Rabu (22/9/2021) di rumahnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com