KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Uji coba pengendalian arus lalu lintas dengan sistem ganjil genap telah berhasil menekan mobilitas kendaraan di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Kepolisian pun akan terus melanjutkan uji coba tersebut hingga payung hukum rekayasa lalu lintas ganjil genap di Puncak Bogor dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Berdasarkan hasil evaluasi, sistem ganjil genap dinilai cukup efektif menurunkan kuantitas kendaraan sekitar 25 persen di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, penurunan itu terlihat dari hasil pemantauan selama empat pekan pelaksanaan uji coba ganjil genap kendaraan roda dua dan empat.
Baca juga: Polisi Berlakukan One Way di Jalur Puncak Bogor, Kendaraan dari Jakarta Dicegat
"Kalau kita lihat dari pertama, kuantitas jumlah kendaraan yang datang, itu menurun. Ini yang ke atas ya, kita melihat turunnya 25 persen," ucap Harun kepada wartawan, Minggu (26/9/2021).
Menurut dia, pada pekan pertama uji coba ganjil genap tidak terdapat kendala signifikan karena sudah tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat.
Baca juga: Yang Perlu Diketahui Warga Jakarta soal Ganjil Genap Puncak Bogor Weekend Ini
Artinya, sejak awal uji coba ganjil genap ini telah dibarengi dengan sosialisasi yang masif.
Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat dari luar daerah Bogor yang mulai mematuhi aturan.
Walaupun, menurutnya, masih ada juga masyarakat atau pengendara yang berusaha mengakali petugas agar lolos pemeriksaan nomor polisi ganjil genap.
"Sebagian besar masyarakat yang datang ke Puncak itu kan berasal dari Jakarta, yang seharusnya sudah terbiasa dengan ganjil-genap seperti di daerahnya sendiri," ujarnya.