Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Satgas Madago Raya untuk Sisa Anggota MIT: Menyerahkan Diri atau Tertangkap

Kompas.com - 20/09/2021, 14:09 WIB
Mansur,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

POSO KOMPAS.com - Satuan Tugas Madago Raya menyatakan akan terus memburu sisa anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diduga masih bersembunyi di Poso, Sulawesi Tengah.

Setelah pemimpinnya, Ali Kalora, tewas dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9/2021), kini anggota MIT disebut tinggal empat orang.

Wakil Ketua Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan, tewasnya Ali Kalora tidak membuat pengejaran terhadap kelompok itu dihentikan.

Baca juga: Sederet Teror MIT Poso Sebelum Ali Kalora Tewas Tertembak, Bunuh Petani hingga Tembak Polisi

Pengejaran ke wilayah hutan dan pegunungan justru makin digencarkan.

Personel gabungan TNI dan Polri yang menggunakan kendaraan roda dua juga diminta berpatroli ke perkampungan atau perkebunan yang dianggap jadi lokasi persembunyian sisa anggota MIT.

"Tidak akan kita hentikan sebelum mereka menyerahkan diri atau tertangkap," kata Bronto saat dihubungi, Senin (20/9/2021).

Foto//Baliho DPO Teroris PosoMANSUR K103-15 Foto//Baliho DPO Teroris Poso

Untuk mempersempit ruang gerak keempat buronan itu, Satgas Madago Raya juga menempatkan pos sekat kejar dan pos pengamanan daerah rawan di daerah yang selama ini dicurigai jadi tempat persembunyian.

Lebih lanjut Bronto mengungkapkan, ada kemungkinan para buronan itu bersembunyi di wilayah pegunungan Kabupaten Parimo atau Sigi.

 

Baca juga: Eks Pimpinan MIT Siap Jemput Ali Kalora Dkk untuk Menyerahkan Diri

Sebagai informasi, Ali Kalora tewas dalam kontak senjata di pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (18/9/2021).

Ali ditembak mati bersama seorang pengawalnya yang bernama Jaka Ramadhan.

Dengan tewasnya dua orang tersebut, maka tersisa empat anggota MIT.

Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com