Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak Geruduk Rumah Suroto, Tanya Mengapa Harga Jagung Malah Naik Usai Diundang Jokowi ke Istana

Kompas.com - 19/09/2021, 07:39 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Suroto digeruduk belasan wanita peternak ayam petelur di rumahnya di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Sabtu (18/9/2021) pukul 10.30 WIB.

Para wanita tersebut mempertanyakan harga jagung untuk pakan ternak yang malah tiba-tiba naik setelah Suroto bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.

Baca juga: Rumah Suroto Pembentang Poster ke Jokowi Digeruduk Emak-emak Peternak Ayam, Ini Penyebabnya

Seperti diketahui, Suroto merupakan peternak pembentang poster ke arah Jokowi yang sempat diamankan polisi dan kemudian diundang Presiden ke Istana.

Baca juga: Rumahnya Digeruduk Sesama Peternak Ayam, Suroto: Silakan Antar Saya ke Istana, Saya Siap

Sambil berkacak pinggang, belasan wanita tersebut berbicara dengan nada tinggi dalam Bahasa Jawa kepada Suroto di teras rumahnya.

"Ini lho, Pak, saya sudah tidak bisa bernapas. Masak beli jagung Rp 6.200. Janjinya Pak Jokowi itu bagaimana?" ujar salah satu emak-emak, dalam video yang direkam oleh pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dan dikirimkan oleh Wakil Ketua PPRN Suryono kepada Kompas.com.

Kepada para wanita tersebut, Suroto meminta agar para wanita itu untuk bersabar.

"Kata Pak Presiden sudah jelas jagung yang dijanjikan akan datang dalam minggu-minggu ini. Dados sabar mawon (jadi sabar saja)," jawab Suroto.

Beberapa perempuan itu menimpali jawaban Suroto, "Sabar sampai kapan," sahut salah satu emak-emak.

Maksud geruduk rumah Suroto

Salah satu anggota kelompok perempuan peternak ayam, Yesi Yuni menjelaskan, kedatangan mereka ke rumah Suroto untuk menanyakan perihal pertemuan Suroto dengan Jokowi.

Mereka juga menanyakan realisasi bantuan jagung 30.000 ton yang dijanjikan Presiden. 

"Jadi ya intinya kami datang ke Pak Suroto yang sudah menjadi salah satu perwakilan peternak yang ikut rapat dengan Pak Jokowi untuk menanyakan kenapa harga jagung tidak kunjung turun," ujar Yesi, melalui sambungan telepon.

Yesi menolak dikatakan aksi kedatangan ke rumah Suroto tersebut merupakan rekayasa para peternak untuk menekan pemerintah terkait mahalnya harga jagung.

Menurut Yesi, mereka merekam aksi itu untuk diunggah ke media sosial dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

Dia mengatakan, sudah lama harga jagung naik. Padahal ada Permendag.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com