Mereka bahkan mengepung para nakes itu dengan bersenjata lengkap.
"Saat itu kami berempat bersembunyi di kamar mandi, namun karena mereka mulai membakar, kami pun keluar tapi mereka ternyata telah menunggu di depan barak dengan senjata lengkap dan panah," ungkap Ola.
Ketika itu, para nakes bak tak lagi memiliki pilihan.
Satu-satunya yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan diri adalah lompat ke dalam jurang.
Ola melompat lebih dulu disusul tiga rekannya.
"Saya tersangkut di akat pohon, ada juga yang tersangkut di semak-semak," ujar dia.
Ola segera mencari cara agar tak terlihat oleh KKB. Dia pun bersembunyi di antara tebing dan akar pohon.
Ternyata, KKB tidak berhenti begitu saja. Melihat para nakes melompat ke jurang, kelompok itu mengikuti turun ke bawah.
Dari tempat persembunyiannya Ola melihat rekan-rekannya disiksa.
KKB, kata Ola, melakukan tindakan tak manusiawi pada tiga temannya di tengah jurang.
"Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam. Membuat ketiga suster ini tak berdaya dan pingsan," ujar Ola pilu.
Dalam kondisi itu, KKB malah melemparkan lagi ketiga temannya ke jurang.
Beruntung Suster A dan K berhasil selamat dan sadar dari pingsannya.
Sedangkan suster G ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tak hanya itu, di Distrik Kiwirok, KKB juga menembak seorang anggota TNI pada hari yang sama.
(KOMPAS.COM/ Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.