Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat PPKM Level 1, Tuban Kembali Naik ke Level 2, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 14/09/2021, 20:38 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kabupaten Tuban, Jawa Timur, masuk PPKM level 1 berdasarkan hasil asesmen Kementerian Kesehatan RI pada 9 September 2021 yang diumumkan pada Jumat (10/9/2021).

Saat itu Tuban dinyatakan masuk PPKM level 1 bersama dengan Kabupaten Pasuruan.

Namun hanya berselang tiga hari, Tuban dinyatakan naik PPKM level 2 pada Senin (13/9/2021). Sementara Pasuruan masih berada di level 1 bersama 5 kabupaten lain di Jatim yakni Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Banyuwangi, Jember.

Baca juga: Ada 6 Kabupaten Terapkan PPKM Level 1 di Jatim, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Jubir Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, perubahan level PPKM di Kabupaten Tuban terjadi lantaran ada pergeseran angka yang  menjadi indikator penilaian dalam asesmen Kemenkes.

"Terkait Tuban yang pernah masuk level 1 terus turun level 2, karena ada kenaikan kasus dan kapasitas responsnya menurun sehingga membuat Tuban keluar dari level 1," kata Jibril, Selasa (14/9/2021).

Kriteria laju kasus ini dinilai berdasarkan tiga komponen yakni percepatan penambahan kasus per 100.000 penduduk, penambahan rawat inap per 100.000 penduduk, dan angka kematian per 100.000 penduduk harus tetap stabil.

Sementara kapasitas respons harus memenuhi batas minimal yang ditetapkan WHO, yaitu positivity rate di bawah 5 persen, tracing ratio di atas 15 persen, dan keterisian rumah sakit atau BOR yang sudah harus di bawah 60 persen.

Baca juga: 6 Kabupaten di Jatim Masuk PPKM Level 1, Ini Kriterianya

Berkaca pada perubahan level di Tuban, menurut Jibril, tidak menutup kemungkinan hal serupa juga terjadi di daerah yang telah berada di level 1.

Misalnya, kata dia, jika positivity rate kembali naik di atas 5 persen hingga tracing ratio turun.

"Memang abapila ada kabupaten dan kota yang ternyata kasusnya naik lagi ataupun kapasitas responnya menurun, maka tidak menutup kemungkinan daerah tersebut bisa levelnya naik lagi, bisa dari 1 ke level 2, level 2 ke level 3, dan level 3 ke level 4," papar Jibril.

Berdasarkan data yang tercatat Tuban sejak 10 September 2021, awal mula masuk level 1, kasus angka aktif tercatat 45 kasus, positif Covid-19 sebanyak 7.271 orang, dinyatakan sembuh sebanyak 6.307 orang, dan meninggal tercatat 919 orang.

Lalu 11 September 2021 tercatat kasus aktif sebanyak 41 kasus, positif Covid-19 7.270 orang, dinyatakan sembuh 6.316 orang, dan meninggal sebanyak 919 orang.

Selanjutnya 12 September 2021 tercatat kasus aktif ada 39 kasus, positif Covid-19 7.275 orang, dinyatakan sembuh sebanyak 6.315 orang, dan meninggal 919 orang.

Baca juga: Gelombang Rossby Sebabkan Jatim Kerap Hujan meski Kemarau

Kemudian pada 13 September 2021 kasus aktif tercatat 41 kasus, positif Covid-19 ada 7.285 orang, sembuh sebanyak 6.325 orang, dan meninggal sebanyak 919 orang. Dari data tersebut terlihat penambahan kasus meski kasus sembuh juga bertambah.  

"Ke depan berdasarkan Inmendagri yang baru, capaian vaksinasi akan menjadi penilaian untuk menentukan daerah masuk dalam level 1," pungkas Jibril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com