Wacana pembangunan sirkuit internasional Batam
Sebelumnya, wacana pembangunan sirkuit Internasional Batam ini muncul saat kunjungan kerja Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu.
Wacana ini kemudian kembali menghangat, setelah Muhammad Rudi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Kamis (9/9/2021) kemarin.
Dalam rencana pembangunannya, sirkuit Internasional Batam ini akan digunakan sebagai ajang balap F1 dan MotoGP, setelah Pemerintah Pusat memiliki sirkuit Mandalika.
Kawasan sirkuit ini juga diungkapkan, dapat dipakai untuk berbagai kegiatan motorsport seperti offroad, rally, hingga motocross.
Sekaligus menjadi destinasi sport automotive tourism yang mampu menggairahkan olahraga otomotif sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah Batam.
Kepemilikan lahan oleh BP Batam, juga dianggap memudahkan rencana pembangunan, dimana hal ini dapat memangkas biaya pembebasan lahan.
"Luas rencana sirkuit mencapai 154 hektar, berada di lokasi yang sangat strategis di Kecamatan Nongsa. Pembangunan sirkuit tidak memerlukan anggaran hingga ratusan miliar untuk pembebasan lahan," papar Rudi.
Harapannya, kemunculan sirkuit ini dapat meningkatkan PAD Batam yang rata-rata berada di kisaran angka Rp 1 triliun.
"Penyumbang terbesar PAD Batam dari sektor pariwisata, seperti dari pajak perhotelan dan restoran. Bahkan disaat pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kedua sektor tersebut masih mampu memberikan sumbangan yang cukup tinggi, mencapai 24 persen dari total PAD Batam," pungkas Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.