DENPASAR, KOMPAS.com - Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai angkat bicara terkait kasus salah input data pasien Covid-19 sembuh, tetapi tercatat meninggal.
Menurutnya, kesalahan data yang tercatat dalam sistem New All Record (NAR) tersebut disebabkan human error.
"Sudah dievaluasi, sudah kita panggil semua stafnya dan ia mengakui (salah memasukkan data), manusiawi lah, dia lelah tidak konsentrasi harusnya dia klik sehat, tapi (diklik) meninggal," kata Dewa Rai saat ditemui di Kantor Pemkot Denpasar, Jumat (10/9/2021).
Dewa Rai menuturkan, Satgas Covid-19 Kota Denpasar hanya memiliki tiga petugas yang memasukkan data pasien Covid-19.
Sementara, sejak Juli 2021, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sembuh mencapai ratusan orang. Jumlah kematian juga ikut meningkat.
"Saya bukan bermaksud membela, terkadang kalau kasusnya tinggi, 600 misalnya 600 dia menginput, dikali dua, yang sembuh dan yang positif," kata Dewa Rai.
"Meninggalnya juga cukup tinggi. Jadi memang harus hati-hati, benar enggak dia (pasien) meninggal, kita enggak bermaksud, engga sengaja," tambahnya.
Selain itu, petugas operator juga sedikit kebinggungan memasukkan data pasien Covid-19.
Baca juga: Syarat dan Aturan Terbaru Masuk atau Liburan ke Bali Selama PPKM 2021
Hal ini karena sistem pelaporan yang awalnya dengan sistem web single sign-on (SSO) berubah menjadi aplikasi New All Record (NAR).
Apalagi, Bali termasuk daerah yang paling terakhir menggunakan sistem NAR.
"Bali paling terakhir menggunakan NAR. Makanya pusat bilang pakai NAR karena pakai SSO data jadi berbeda," tuturnya.
Selain itu, Dewa Rai juga menyoroti rumitnya petugas saat seluruh fasilitas kesehatan di Kota Denpasar melaporkan data kematian. Padahal, data pasien tersebut sebelumnya tercatat di daerah asal.
"Misalnya dia terkonfirmasi positif di Kabupaten Gianyar kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah atau Wangaya di Kota Denpasar, saat meninggal nakes melaporkan ke Kota Denpasar. Kita harus cek lagi, apa benar dia tercatat di Kota Denpasar atau tidak," kata dia.
Atas dasar itu, pihaknya telah menambah petugas operator input data pasien Covid-19 di Kota Denpasar.