BATAM, KOMPAS.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengakui saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk mendata seluruh ibu hamil yang ada di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Hal ini dilakukan guna mencegah angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
"Februari 2021 lalu melalui Dinas Kesehatan Batam, persentase anak yang mengalami stunting sudah di bawah 10 persen dan jauh lebih rendah dari angka nasional 27,6 persen. Makanya saat ini saya bentuk tim khusus untuk menghapusnya," kata Rudi melalui telepon, Selasa (13/4/2021).
Ia mengatakan dari awal tahun 2021 hingga saat ini angka balita stunting masih ada sekitar 3.876 balita dari total 53.785 balita yang mengalami stunting sebelumnya.
"Kuncinya ada di pengambilan data awal. Untuk itu kami akan gerakkan Lurah hingga Camat untuk dapat jemput bola melihat kondisi warganya yang sedang hamil," papar Rudi.
Untuk tim khusus sendiri, Rudi mengatakan, dikepalai oleh Asisten I Pemerintahan Pemkot Batam, yakni Yusfa Hendri.
Tim ini nantinya akan menjalankan kebijakannya perihal jemput bola pengurusan akta kelahiran.
Baca juga: Menko PMK Sebut Orangtua yang Berhenti Merokok Bisa Cegah Anaknya Stunting
Rudi menilai semua pihak tentu punya semangat yang sama untuk menuntaskan persoalan stunting, tak terkecuali dukungan dari DPRD Batam.
"Tinggal dijalankan saja, keberhasilan program ini tergantung kita semua," ungkap Rudi.