Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSLI Surabaya Kirim 78 Sampel ke Unair Usai Temuan Pasien Covid-19 dengan CT Value 1,8

Kompas.com - 09/09/2021, 17:07 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

SURABAYA-Kompas.com - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya mengirimkan 78 sampel untuk dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) ke laboratorium ITD Unair.

Hal ini guna mengantisipasi virus Covid-19 varian baru dari pekerja migran Indonesia (PMI) usai temuan pasien dengan CT Value 1,8.

"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratoriumnya. Proses di EDC Kampus C Unair. Hasil belum keluar," ujar dokter penanggung jawab pelayanan RSLI Fauqa Aulia, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Temuan Pasien dengan CT Value 1,8 di RSLI Surabaya, Diduga Terpapar Varian Baru Covid-19

Dari temuan pasien di RSLI, Fauqa mengatakan, kondisi pasien pada minggu kedua justru terlihat seperti awal saat terserang virus dengan indikasi nilai CT Value yang rendah.

Meski demikian, ia tak mau terburu-buru menyimpulkan dugaan Covid-19 varian baru karena masih menunggu hasil pemeriksaan WGS.

”Kita tidak bisa berandai-andai, semua masih menunggu konfirmasi dari WGS, dari sampel yang kita kirimkan.” tegasnya.

Fauqa tak menampik bahwa keberadaan varian baru Covid-19 yang perlu diwaspadai yakni varian Mu termasuk Varian of Interest (VoI).

Baca juga: Berlayar ke Papua, KM Hentri Terbakar di Perairan Maluku, 25 ABK Hilang Usai Lompat ke Laut, Ini Kronologinya

VoI adalah varian virus yang dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan.

Namun dokter spesialis patologi klinis ini meminta agar masyarakat tak khawatir.

"Sekarang ini perkembangannya sudah melanda di 39 negara. Terhadap varian MU Mu ini kita tidak perlu khawatir. Sebagai VoI, sifatnya tidak berubah dari gejala klinis, perkembangan di penyakitnya, dan juga terapinya masih sama," sebut Fauqa.

Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah Varian of Concert (VoC) dan Varian of High Consequence (VoHC) yang sekarang memang belum ada.

Untuk VoC contohnya adalah varian Delta yang telah menyebar di Indonesia.

"Seperti kita tahu kemarin sangat heboh mereka yang terinfeksi Delta, nilai CT Value-nya rata-rata dibawah 25, dan ada yang ekstrem di bawah 5," kata dia.

Sementara untuk varian Mu yang termasuk VoI, karakteristik dasarnya masih sama sehingga tidak mengubah sifat dasar virus.

Fauqa memastikan, RSLI Surabaya menangani pasien secara holistik dan terus memonitor apakah pasien dengan CT Value rendah masuk varian baru atau tidak.

Baca juga: BOR RSLI Surabaya Turun, Pengelola: Jangan Lengah, Antisipasi Varian Baru

Sebelumnya, RSLI Surabaya menemukan pasien Covid-19 dengan CT Value 1,8 meski sudah dirawat hampir dua pekan.

CT Value adalah nilai batas ambang siklus saat pemeriksaan tes swab PCR yang dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit Covid-19.

Umumnya, kondisi pasien di minggu kedua CT Value-nya semakin tinggi.

Pihak RSLI Surabaya mewaspadi temuan itu sebagai kemungkinan munculnya varian baru Covid-19.

 

Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com