Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 21:11 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Boleh dibilang, tak banyak karier tokoh politik di republik ini sekomplet dan secemerlang Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji.

Sepanjang perjalanannya, Sutarmidji pernah menjadi akademisi, legislator, kepala daerah dan ketua partai politik di daerah.

Semua dilalui dengan mulus, nyaris tidak pernah gagal dan tanpa cela.

Biodata Sutarmidji

Nama lengkap : H. Sutarmidji, SH, M.Hum

Tempat dan Tanggal Lahir : Pontianak, 29 November 1962

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Ayah : Tahir Abubakar

Ibu : Djaedah

Anak ke: 6 dari 9 bersaudara

Jabatan : Gubernur Kalimantan Barat

Partai politik: Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

 

Riwayat pendidikan Sutarmidji

-SD Negeri 35 Pontianak (1974)

-SMP Negeri 1 Pontianak (1977)

-SMA Santo Paulus Pontianak (1981)

-Jurusan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak (1986)

-Master Hukum Islam Universitas Indonesia (1993)

Gubernur Kalbar Sutarmidji (kiri) dan Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan (kanan) seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara (5/9/2018).Dok Humas Pemprov Kalbar Gubernur Kalbar Sutarmidji (kiri) dan Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan (kanan) seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara (5/9/2018).

Riwayat pekerjaan Sutarmidji

- Dosen Fakultas Hukum Untan Pontianak

- Dosen Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti Pontianak

Karier politik Sutarmidji

-Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1997

-Anggota DPRD Kota Pontianak periode 1997-1999 dan 1999-2003

-Wakil Wali Kota Pontianak mendampingi Buchari A Rahman periode 2003-2008

-Wali Kota Pontianak 2 periode 2008-2018

-Gubernur Kalimantan Barat 2018

Prestasi Sutarmidji

Tahun 2017 adalah masa keemasan. Di penghujung pengabdiannya sebagai wali kota, Sutarmidji terpilih menjadi satu di antara tujuh wali kota terbaik se-Indonesia. Penghargaan bertema Leadership Award 2017, diberikan Kementerian Dalam Negeri.

Nama Sutarmidji, saat itu, juga disejajarkan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang juga menerima penghargaan yang sama.

Capaian tersebut tidak bisa disulap dalam satu malam. Sutarmidji memulai semuanya dari awal masa kepemimpinannya. Satu di antara contoh, misalnya, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp 60 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 206 miliar di tahun 2012.

Baca juga: Tersangka Perusakan Masjid Ahmadiyah Sintang Bertambah Jadi 21 Orang

Ketepatan dalam merumuskan kebijakan dan program berhasil menggali berbagai potensi yang belum tergarap, yang kemudian berdampak terhadap peningkatan keuangan daerah. Lalu, kemana anggaran tersebut dibelanjakan? Infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas.

Infrastruktur jalan dalam kota pun digenjot, dilakukan peninggian jalan-jalan dengan pondasi beton. Jalan Komyos Sudarso, misalnya, yang dahulu rusak dengan lubang di sana sini, kini mulus beraspal. Begitu pula Jalan Tabrani Ahmad juga telah dibenahi.

Sedangkan untuk mengatasi genangan air di jalan yang sering terjadi setiap musim hujan, dilakukan dengan normalisasi parit. Kemudian pembenahan jalan lingkungan atau gang–gang dilakukan dengan memberikan bantuan material semen, batu dan pasir.

Baca juga: Kota Pontianak Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19, Sutarmidji: PPKM Mikro Lebih Ketat

Sutarmidji juga ketat mengontrol penggunaan anggaran, utamanya bantuan sosial (bansos) yang rentan terjadi kebocoran.

Sutarmidji kemudian mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwa) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pemberian Bansos, yang mengatur dengan jelas siapa saja yang berhak menerima serta bagaimana mekanisme permohonan bantuan.

Di dalamnya juga memuat aturan bahwa setiap organisasi masyarakat, kelompok dan perorangan yang telah mendapatkan dana bansos harus membuat pertanggungjawabannya (SPJ) berupa laporan maupun bukti belanja. Ini dilakukan karena kerap terjadi kegiatan fiktif dalam bansos.

 

Masa kecil Sutarmidji

Sutarmidji bukan lahir dari keluarga yang kaya. Ayahnya hanya pegawai biasa sedang ibunya rumah tangga. Sehingga masa kecilnya dijalani cukup berat.

Semasa kecil, Sutarmidji mengaku pernah menjajakan koran di kawasan Pelabuhan Dwikora Pontianak dan Kantor Wali Kota Kota Pontianak.

"Dulu saya sering jualan koran di lingkungan Kantor Wali Kota Pontianak, dan suatu ketika pernah ditanya oleh Ir Pedi Natasuwarna yang dulu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, nanti besar cita-citanya jadi apa, saya jawab wali kota dan beliau diam saja mungkin mikir `ngape` penjual koran mau jadi wali kota dan Alhamdulillah diaminkan malaikat," kata Sutarmidji seperti dikutip Antara.

Kini siapa yang menyangka, kalau seorang penjual koran di masa kecilnya bisa menjadi orang nomor satu di Kalbar.

Media sosial Sutarmidji

-Facebook Bang Midji

-Instagram @bang.midji, sudah terverifikasi alias centang biru

Sutarmdiji merupakan satu di antara sedikit yang mengelola akunnya secara mandiri. Tanpa ada tim, apalagi ada alokasi anggaran khusus.

Praktis, Sutarmidji hanya melibatkan satu orang stafnya, untuk melakukan patroli di kolom komentar, melihat tanggapan atau keluhan masyarakat yang perlu direspons.

“Unggahan selalu saya yang buat. Saya juga yang unggah di media sosial. Tidak ada tim. Ada satu orang saja yang saya minta bantu patroli di komentar, mungkin ada hal yang perlu direspons,” ungkap Bang Midji.

Sebenarnya ada alasan khusus, kenapa Bang Midji enggan menggunakan tim untuk mengelola akun media sosialnya. Dia mengaku pernah menggunakan tim untuk media sosial. Namun akhirnya kecele, lantaran si admin malah terlibat perdebatan dengan warganet.

“Ada pengalaman (menggunakan tim media sosial), ada tanggapan yang bikin kuping panas, dijawab (admin) dengan hal yang sama, akhirnya sempat panas,” cerita Bang Midji.

Sumber artikel 

-Humas Pemkot Pontianak

-Humas Pemprov Kalbar

-Antara

- VIK Kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com