Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Akper yang Dibunuh Kerap Mengajari Ngaji di TPQ, Jasadnya Ditemukan Dalam Sumur Bersama Adiknya

Kompas.com - 07/09/2021, 16:03 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Mahasiswi akademi perawat yang jadi korban pembunuhan, berinisial Di, dikenal sebagai pribadi yang baik.

Selain kuliah, korban disebut mengajar di salah satu Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).

Di ditemukan tak bernyawa bersama adiknya, De, di dalam sumur di rumah orangtua mereka di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Keduanya diduga menjadi korban pembunuhan.

Ketua RT 001 RW 003, Dusun Wedoro Sukun, Maskur Hamidi, mengatakan, kedua korban dan orangtua mereka, Ismanto dan Riyanti, dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Baca juga: Kakak-beradik di Sidoarjo Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Dimasukan ke Dalam Sumur

Setiap ada kegiatan warga, keluarga Ismanto tak pernah absen untuk bergotong royong.

"Anaknya ini juga sama, kalau kerja bakti mereka ikut semua, terus anaknya yang Di kalau sore sambil lalu ngajarin anak ngaji di salah satu TPQ. Mereka baik dan sopan," kata Maskur, kepada Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

De masih duduk di bangku SMP kelas 1. De yang disebut aktif bermain dengan teman-teman di sekitar, tidak pernah usil bahkan dikenal sebagai anak yang baik.

Kedua korban diduga dibunuh pada Senin (6/9/2021) malam.

Setelah membunuh korban, pelaku memasukan jasad keduanya ke dalam sumur.

Maskur mengaku mengetahui insiden tersebut Selasa (7/9/2021) pagi.

Sebab, sudah banyak mobil petugas kepolisian memadati Gang Melati akses jalan menuju TKP.

"Ramainya pas tahu pagi tadi setelah shalat subuh itu. Itu kejadiannya malam, mas. Masyarakat sebagian yang tahu mungkin. Saya baru tahu pas pagi tadi. Karena baru tahu tadi, kami tidak bisa mendekat juga karena sudah ada polisi," ucap Maskur.

Maskur menggambarkan kondisi saat petugas polisi dari Polsek Waru, Polresta Sidoarjo hingga dari Polda Jatim melakukan penyelidikan di TKP.

Mereka terlihat sibuk untuk mengembangkan kasus pembunuhan itu. Beberapa alat bukti diamankan oleh petugas kepolisian.

 

Orangtua korban belum menceritakan soal kejadian tersebut, karena kemungkinan pasangan itu sudah dalam kondisi bingung dan panik.

"Mungkin panik ya, bisa jadi langsung laporannya kepihak kepolisian. Kasihan, mungkin sudah takdir anaknya dan orangtuanya begini," kata Maskur dengan nada iba.

Orangtua kedua korban memiliki warung kopi (warkop). Warkop itu dijaga ibu dari kedua korban, Riyanti.

Sedangkan ayah korban, Ismanto, bekerja di salah satu pabrik di Sidoarjo.

"Nah, kalau pagi yang jaga warkopnya itu istri, kalau ayahnya ini pas sepulang dari kerjanya," sebut dia.

Maskur mengatakan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

Baca juga: Bukan Korban Penculikan, Bocah di Sidoarjo Ternyata Tersesat dan Sudah Dipulangkan ke Rumah oleh Polisi

"Biasanya enggak pernah ada kejadian kayak gini, pertamanya tak kira narkoba, eh ternyata pembunuhan. Pak Ismanto ini baru dua tahun jalan berdomisili di sini," pungkas dia.

Berdasar pantauan Kompas.com lokasi kejadian nampak sudah sepi, dan rumah korban juga tidak beri tanda garis polisi.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro, mengatakan, sore ini akan dilakukan ekspos terkait pembunuhan Di dan De di Mapolresta Sidoarjo.

"Iya, rencana sore ini kami ekspose," tulis dia melalui pesan WhatsApp.

(KOMPAS.COM/MUCHLIS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com