Sekolah di Cianjur Dipersilakan Gelar PTM Mulai 1 September 2021

CIANJUR, KOMPAS.com – Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua tingkatan sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali diizinkan.

Sebelumnya, PTM ditunda menyusul status level 4 PPKM Cianjur yang diberlakukan selama sepekan lalu.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal mengungkapkan, kebijakan ini menyusul penurunan status level di masa PPKM saat ini dari level 4 ke level 2 berdasarkan Instruksi Mendagri.

Baca juga: Puluhan Rumah di Sumedang Kena Dampak Pembangunan Tol Cisumdawu, Terancam Bencana Pergerakan Tanah

Penerapan PPKM level 2 di Cianjur sendiri akan dilaksanakan hingga 6 September 2021.

“Mulai besok (1/9/2021) sekolah bisa kembali menggelar pembelajaran tatap muka,” kata Yusman kepada Kompas.com di Pendopo, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Jokowi Puji Vaksinasi di Sumedang, Capaian Tertinggi Se-Jawa Barat

Yusman menyebutkan, sekolah yang diperbolehkan menggelar PTM adalah yang telah di visitasi dan mendapatkan rekomendasi dari satgas desa maupun kecamatan.

“Instrumen untuk PTM kan sudah jelas ya, aturannya sudah ada, tinggal sekolah mengacu pada itu saja, seperti ketersediaan sarana penunjang protokol kesehatan, dan semua tenaga pendidik harus sudah divaksin,” tutur Yusman.

Baca juga: PPKM Level 2, Pemkab Cianjur Imbau Masyarakat Tidak Lengah Prokes

Selain itu, juga tetap diberlakukan pembatasan jumlah siswa di kelas.

“Kita juga minta sekolah memfasilitasi sistem hybrid, pembelajaran luring dan juga daring di waktu yang bersamaan,” ujar Yusman.

Sebelumnya, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Cahyo Supriyo menyambut gembira penurunan level di masa perpanjangan PPKM kali ini.

Menurut Cahyo, capaian ini merupakan hasil kerja kolektif semua pihak, termasuk dukungan dan respon dari masyarakat.

Namun, pihaknya mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dengan pencapaian saat ini, dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan sebagai sumber awal dari pencegahan penularan Covid-19.