Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Warga Berdesakan Saat Vaksinasi di Alun-alun Lamongan, Ini Penjelasan Kapolres

Kompas.com - 28/08/2021, 18:55 WIB
Hamzah Arfah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Agenda vaksinasi yang digelar di Alun Alun Lamongan sempat menciptakan kerumunan, Sabtu (28/8/2021) pagi.

Kegiatan vaksinasi itu juga sempat terekam video dan viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat warga berdesakan dan saling dorong.

Kejadian itu berawal saat ada warga yang tak sabar menunggu giliran pemberian formulir pendaftaran vaksinasi Covid-19 dan menyerobot antrean sehingga menciptakan kerumunan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya tidak memprediksi bila antusias warga begitu besar untuk menjalani vaksinasi dalam kesempatan ini.

Baca juga: Setelah 8 Bulan, Kabupaten Lamongan Akhirnya Punya Sekda Definitif

Ia menyebutkan, warga yang datang lebih dari 3.500 dosis vaksin yang telah dipersiapkan.

"Jumlah yang datang mungkin bisa dua sampai tiga kali lipat, tetapi untuk kartu yang kita bagikan menyesuaikan kuota vaksin. Hanya saja yang sudah terlanjur hadir dan memperoleh kartu, walaupun lebih dari 3.500 tetap kita layani," ujar Taufik kepada awak media di Lamongan, Sabtu.

Tidak hanya menimbulkan kerumunan, namun beberapa orang sempat berdesakan dengan di antara mereka ada yang sampai jatuh pingsan.

Baca juga: Video Viral Warga Berdesak-desakan Saat Vaksinasi di Alun-alun Lamongan, Ini Penjelasan Dinkes

Mereka yang pingsan, kemudian dibawa oleh petugas menuju mobil ambulans untuk dilakukan perawatan.

Melihat situasi tidak terkendali, personel kepolisian dan TNI beserta tenaga kesehatan kemudian diperbantukan ke lokasi.

Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana membenarkan, jika membludaknya warga lantaran antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk mendapatkan vaksinasi.

"Tadi kita lihat kerumunan tidak sampai 15 sampai 20 menit, karena warga yang belum terdaftar memaksakan mendaftar, namun demikian sudah kita atur dan kita tertibkan. Saya yakin, bahwa apa yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Lamongan ini adalah untuk kepentingan warga," kata Miko.

Sementara terkait ketakutan akan kemungkinan adanya klaster baru penularan Covid-19 imbas insiden tersebut, Miko berharap adanya peningkatan testing dan tracing yang dilakukan di berbagai daerah.

"Tentu akan dievaluasi. Terkait pelanggaran tentu kita pastikan penyebabnya apa dulu, jadi kita tidak bisa serta-merta melaksanakan, memutuskan apakah yang bersangkutan akan melanggar atau tidak. Yang penting, yang kita lakukan saat ini masyarakat yang datang mendapatkan vaksin," ucap Miko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com