Terkait kerumunan hingga ada warga yang pingsan, Taufik mengakui, jumlah petugas dilokasi tak sebanding dengan warga yang datang. Setelah personel tambahan datang, suasana akhirnya dikendalikan. Massa bisa diurai dan keadaan kembali normal.
"Jumlah yang datang mungkin bisa dua sampai tiga kali lipat, tetapi untuk kartu yang kita bagikan menyesuaikan kuota vaksin. Hanya saja yang sudah telanjur hadir dan memperoleh kartu, walaupun lebih dari 3.500 tetap kita layani," kata Taufik.
Baca juga: Pemkot Surabaya Luncurkan Layanan Undercover 112 Covid-19 untuk Percepat Proses 3T, Seperti Apa?
Taufik menambahkan, kejadian vaksinasi di Alun-alun Lamongan menjadi pelajaran bagi dinas kesehatan.
Ia berjanji, peristiwa itu akan menjadi bahan evaluasi untuk program vaksinasi di lamongan. Sehingga, kegiatan vaksinasi bisa disiapkan lebih baik lagi.
"Prinsipnya hari ini, siapa pun yang sudah datang, yang sudah mendapat kartu antrean, akan kita selesaikan meskipun sampai malam," tutur Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.