Makanya, ia meminta keterlibatan peran aktif pasien untuk melaporkan ke CC 112 agar mempercepat penanganan dan penularan wabah dunia tersebut.
"Bahkan ada juga satgas kami datang bisa melebihi 2-5 hari. Kenapa bisa begitu, karena dia melakukan pemeriksaan PCR di klinik di RS maupun laboratorium itu tidak langsung diinput ke aplikasi New All Record (NAR)," kata Fikser.
Oleh sebab itu, ia pun memastikan agar masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir ketika melapor telah terpapar Covid-19.
Sebab, selain Covid-19 ini bukan penyakit yang memalukan, para petugas tidak akan bergerombol saat menjemput pasien untuk dibawa ke tempat isolasi terpusat.
Baca juga: Armuji Pastikan Tarif Swab PCR di Surabaya Paling Mahal Rp 495.000
"Ini lebih halus, satgas kami tidak datang berbondong-bondong. Tetapi kami akan lakukan lebih halus sehingga pasien tidak minder atau malu dengan sekitarnya," ungkap dia.
Fikser meminta kerja sama dari semua pihak untuk terlibat aktif dalam membantu pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
Ia berpesan apabila ada tetangga atau keluarga yang terkonfirmasi dapat menghubungi Undercover 112 Covid-19.
"Pola ini yang kami lakukan secara jemput bola. Tidak perlu khawatir ataupun malu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.