MADIUN, KOMPAS.com - Eko Bangun Rahino (45) tak menduga aksi coba-cobanya menanam melon emas menuai sukses.
Sebab, sebelum membudidayakan melon varietas gold eksis ini, Eko hanya mengandalkan bertanam padi dan jagung yang omzetnya jauh di bawah melon emas.
“Sebelumnya saya menanam jagung dan padi. Tapi, hasilnya lebih banyak ini (melon emas). Selain itu, penanaman dan perawatannya lebih mudah melon emas dibandingkan menanam padi,” kata Eko, kepada Kompas.com, Kamis (27/8/2021).
Eko menuturkan, sebelum menanam melon emas, lahan sawahnya hanya ditanami jagung dan padi.
Baca juga: Bupati Jember: Kenapa Sekarang sampai Rp 70 Juta karena Dihitung dari Jumlah yang Meninggal
Namun, selama menanam padi dan jagung, pendapatan yang diperoleh pas-pasan.
Sebab, biaya yang dibutuhkan untuk menanam padi dan jagung besar. Sementara keuntungan penjualan hasil panen padi dan jagung dirasakan masih kecil.
Ia lalu mencoba mencari tanaman holtikultura lain yang murah dan mudah perawatan tetapi menghasilkan banyak rupiah. Eko lalu mencoba menanam melon jenis golden itu.
Pilihan menanam melon emas lantaran petani di Madiun masih jarang yang menanam buah tersebut.
Untuk menanam melon emas, petani asal Desa Mruwak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memanfaatkan lahan sawahnya seluas 900-an meter persegi.
Sekali tanam, mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) ini dapat memanen ladang melon emasnya hingga tiga kali. Sementara sekali panen, Eko mendapatkan dua ton lebih melon emas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.