BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah akan menerapkan aplikasi PeduliLindungi di restoran, kafe, dan tempat wisata.
"(Teknis detailnya) masih dibahas," ujar Uno di Bandung dalam acara Weekly Press Briefing, Senin (23/8/2021).
Sandiaga Uno menjelaskan, penggunaan kartu vaksin di berbagai destinasi wisata ataupun sentra ekonomi kreatif bisa menjadi solusi.
Baca juga: Pakai Baju Baduy Seperti Jokowi, Sandiaga Uno: Sangat Nyaman, Bisa Ditawarkan ke Wisatawan
Tujuannya agar pelaku parekraf bisa tetap bertahan di tengah pandemi.
Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan data vaksinasi dari semua daerah.
Nantinya, mobilitas penduduk seperti ke restoran, tempat wisata, dan tempat publik lainnya akan bergantung pada status vaksinasinya dan wajib menunjukkan sertifikat vaksin.
Baca juga: Soal Pembukaan Tempat Wisata Saat PPKM, Ini Arahan Sandiaga Uno untuk Pemerintah Daerah
“PeduliLindungi ini akan menjadi gold standard kita dalam berkegiatan. Untuk penggunaan sertifikat vaksin di berbagai destinasi dan sentra ekraf (ekonomi kreatif) masih kita diskusikan dengan Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi),” ungkapnya.
Untuk itu, yang perlu disiapkan oleh pelaku parekraf adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di tiap destinasi dan sentra ekonomi kreatif.
Selain itu, pihaknya menggenjot sertifikat CHSE atau standar yang berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Sebab CHSE akan menjadi pertimbangan. Hingga 13 Agustus 2021, pendaftaran yang masuk sebanyak 5.497 usaha.
Terdiri dari 829 usaha yang belum terverifikasi dan 4.668 usaha yang sudah diverifikasi.
Adapun sertifikasi Indonesia Care dapat diterbitkan apabila penilaian pada checklist CHSE memperoleh nilai 85–100.
"Selanjutnya, memperhatikan kondisi Covid-19 di wilayah masing-masing, apabila situasinya sudah melandai, maka destinasi wisata dan sentra ekraf dapat dibuka bertahap," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.