Heri mengatakan, data Global Navigation Satellite System (GNSS) mengonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu; dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur.
"Jika gempa terjadi kekuatannya dapat mencapai 8,7 magnitudo hingga 9.0 magnitudo dan bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya," ucap dia.
Gelombang tsunami berdasarkan hasil permodelan, menurut Heri, ternyata bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter.
Menurut Heri, dibandingkan dengan 20 meter, 1 meter adalah kecil.
Namun, faktanya saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter. Ini artinya, potensi tsunami akan lebih besar.
Berdasarkan hasil simulasi, run up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua, hingga Gajah Mada.
"Kalau kita perhatikan modelnya, ternyata nyaris menyentuh Istana," ujar Ketua Lembaga Riset Kebencanaan Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) itu.
Menurut Heri, dari segi infrastruktur dan energi, ketika tsunami mengganggu aset vital nasional seperti PLN dan Pertamina, maka akan berdampak luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.