Gunakan untuk tambah modal berdagang
Sumbangan tersebut, kata Sumarmi, akan digunakan untuk menambah modal membeli umbi-umbian dagangannya.
Selain itu, nenek ini menambahkan, sebagian sumbangan juga akan dibagikannya kepada anak-anak yatim.
Sumarmi juga berharap, kejadian pahit yang dialaminya bisa menjadi pelajaran bagi para pedagang lainnya.
"Supaya lebih mawas diri," pesan Sumarmi.
Baca juga: Tak Jualan Setelah Ditipu Pembeli dengan Uang Palsu Rp 100.000, Sumarmi: Saya Istirahat
Berharap keamanan pasar ditingkatkan
Enik, tetangga lapak Sumarmi, ikut mengimbau masyarakat terutama para pedagang agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu.
Dia juga berharap keamanan pasar bisa lebih ditingkatkan demi keamanan bersama.
"Semoga ke depannya lebih baik lagi," ujar Enik.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan empatinya terhadap apa yang menimpa Sumarmi.
Tutik mengatakan, pengamanan lingkungan pasar sebenarnya sudah dilakukan oleh petugas pasar dan perkumpulan pedagang.
Namun, diakuinya, pengawasan terhadap peredaran uang palsu di area pasar memang cukup sulit dilakukan.
"Kalau toko-toko besar, mungkin punya lampu ultraviolet untuk mengecek keaslian uang. Tapi, untuk pedagang kecil atau lesehan, apalagi pedagangnya sepuh, cukup susah," kata Tutik dalam sambungan telepon, Kamis.