Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Soleman Nekat Panjat Tiang Licin akibat Pengait Bendera Terlepas, padahal Takut Ketinggian

Kompas.com - 17/08/2021, 16:04 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang pria memanjat tiang bendera pada saat upacara bendera memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia, viral di media sosial.

Dalam video itu, terlihat bendera merah putih dinaikkan dan sudah hampir mencapai pertengahan tiang.

Kemudian, bendera jatuh ke tanah dan langsung diambil oleh seorang anggota Paskibraka yang sedang bertugas.

Beberapa saat kemudian, seorang pria dengan sigap langsung memanjat tiang bendera sampai di ujung bagian atas.

Baca juga: Cara Unik Warga Gresik Peringati HUT RI, Upacara di Laut hingga Bentangkan Bendera Raksasa

Setelah membereskan tali di tiang bendera tersebut, pria itu langsung turun.

Bendera dinaikkan kembali dan Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, peristiwa itu terjadi di lapangan upacara yang berlokasi di Desa Ubu Pede, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Upacara tingkat kecamatan

Camat Loli Semuel Lango Manupele membenarkan hal tersebut.

Semuel mengatakan, upacara bendera tersebut adalah peringatan HUT ke-76 RI tingkat Kecamatan Loli yang digelar di Desa Ubu Pede.

"Benar. Pada saat bendera naik sampai di pertengahan tiang, itu angin kencang. Bendera ini dikait pakai pengait. Talinya pakai pengait. Jadi yang lepas itu dari ikatan (pada bagian bendera yang berwarna) merah. Itu karena angin kencang, benderanya tertiup angin," kata Semuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2021) siang.

Ia menjelaskan, dalam upacara tersebut diikuti oleh semua unsur pemerintahan desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Loli, Sumba Barat.

Selain itu, ada perwakilan dari sejumlah institusi pendidikan, tim penggerak PKK tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa di wilayah itu.

Adapun, pria yang memanjat tiang bendera dalam video tersebut adalah Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Bera Dolu, Kecamatan Loli bernama Soleman Sairo (29).

Soleman berdomisili di Kampung Gollu Kadamo, Desa Bera Dolu.

Saat itu, Soleman mengikuti upacara dan berada di barisan para perangkat desa.

Baca juga: Cara Unik Warga Gresik Peringati HUT RI, Upacara di Laut hingga Bentangkan Bendera Raksasa

 

Menurut Semuel, tinggi tiang bendera itu kurang lebih 14 meter.

Ia menambahkan, ada seorang anggota Paskibraka yang sempat memanjat tiang tersebut untuk membetulkan pengait yang terlepas.

Namun, usaha anggota Paskibraka tidak membuahkan hasil karena tiang bendera yang terbuat dari bahan bambu yang sudah dicat itu licin.

Hal tersebut disebabkan oleh hujan gerimis yang terjadi sebelum upacara.

Baca juga: Pimpin Upacara HUT Ke-76 RI, Ganjar Pakai Baju Hazmat, Lukas Enembe Diinfus

Aksi spontan Soleman

Dihubungi secara terpisah, Soleman mengaku bahwa tindakan memanjat tiang bendera merupakan aksi spontan dari dirinya.

"Tadi saat bendera dinaikkan, kan nanyikan Lagu Indonesia Raya. Kita sementara hormat bendera. Setelah benderanya sudah (naik di ketinggian setengah tiang), saya terharu. Saya tutup mata sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah kemerdekaan. Setelah ucap syukur, saya buka mata. Nah, saya lihat benderanya sudah jatuh," ungkap Soleman.

"Terus ada anggota Paskibraka yang panjat tiang itu, lalu dia turun kembali. Saya  langsung tergugah. Saya buka sepatu dan langsung berlari menuju ke tiang bendera," ujar Soleman menambahkan.

Kemudian, ia membuka baju kemeja yang dipakainya pada saat itu.

Soleman memanjat tiang bendera dengan memakai baju singlet berwarna putih dan celana panjang jenis kain warna hitam.

"Pas pertengahan itu, saya merasa kelelahan. Dada saya terasa sakit. Pokoknya capek," kata Soleman.

Baca juga: Monumen Bajra Sandhi: Merawat Ingatan Perjuangan Kemerdekaan RI di Bali

Menurut Soleman, tiang bendera terasa licin akibat hujan gerimis. Lalu Soleman membersihkan sisa air hujan pada tiang dengan menggunakan kain yang dilemparkan oleh seorang warga.

Saat itu, warga tersebut sedang menonton upacara bendera dari luar lapangan.

"Kemudian, perlahan-lahan saya panjat lagi sedikit demi sedikit. Lalu saya bisa meraih itu talinya. Setelah itu, talinya saya gigit. Langsung saya melorot lagi ke bawah. Kemudian, anggota Paskibraka mengambil itu talinya dan saya kembali ke barisan," kata Soleman.

Sejauh ini, kata Soleman, dirinya takut dengan ketinggian. Bahkan ia tidak pernah memanjat pepohonan yang tinggi.

"Saya juga heran sendiri kalau menonton kembali video yang (viral) tadi. Karena sampai di atas itu, bambunya juga goyang. Tapi, sedikit pun rasa ragu, rasa takut itu tidak ada. Pokoknya tekad saya harus meraih kembali itu tali," kata Soleman.

Ia pun menyampaikan harapan bagi NKRI di hari ulang tahun kemerdekaan. Ia ingin Indonesia bisa bangkit dari pandemi Covid-19.

"Semoga Bangsa Indonesia pulih dari Covid-19 dan semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Dan, pertumbuhan ekonomi semakin maju serta rakyat semakin makmur," ujar Soleman lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com