Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Penculikan Pengusaha Asal Jakarta, Pelaku Sakit Hati Terima Upah Kerja Tak Sesuai Harapan

Kompas.com - 12/08/2021, 07:43 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Motif para tersangka menculik pengusaha asal Jakarta berinisial HH di Madiun terungkap. Pelaku mengaku sakit hati dengan korban.

Pelaku dan korban pernah bekerja sama. Namun, upah yang diberikan korban kepada pelaku tak sesuai harapan.

“Jadi motif penculikan korban karena para tersangka sakit hati. Korban memberikan upah hasil kerja sama tidak sesuai dengan harapan para tersangka,” kata Kasubag Humas Polres Madiun, AKP Gaguk Widodo kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Gaguk menuturkan, keempat korban yang sakit hati itu membuat rencana menculik korban. Mereka menyandera korban bersama mobilnya dan dilarikan ke Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Tidak hanya menculik, para tersangka meminta uang tebusan kepada keluarga korban sebesar Rp 5 miliar.

Baca juga: Insentif Nakes Nganjuk Mau Dialihkan untuk Bangun Puskesmas, DPRD Mengaku Tak Diajak Rapat

Namun, keluarga korban hanya menyanggupi uang sebesar Rp 50 juta. Keluarga korban mentransfer uang senilai Rp 10 juta ke rekening salah satu tersangka.

Menurut Gaguk, tiga dari empat tersangka kasus penculikan itu telah ditangkap. Mereka berinisial HS, AF, dan S.

Saat ini, Polres Madiun masih memburu seorang tersangka lain.

“Kami sudah mengantongi nama satu tersangka yang kabur. Dan tim buser sementara melakukan pengejaran,” kata Gaguk.

Gaguk menuturkan tiga tersangka yang tertangkap dijerat dengan pasal berlapis. Mereka dijerat Pasal 328 KUHP tentang penculikan dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

 

Tersangka juga dijerat Pasal 368 tentang pemerasan disertai kekerasan. Ancaman hukumannya, sembilan tahun penjara.

Sebelumnya, seorang pengusaha asal Jakarta berinisial HH selamat setelah disandera dan disiksa beberapa hari di dalam mobil oleh komplotan orang tak dikenal.

Korban selamat lantaran berhasil kabur saat para pelaku minum kopi di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021).

Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Ryan Wira Raja Pratama membenarkan penyidik menyelidik kasus dugaan penyanderaan terhadap seorang pria yang berprofesi sebagai pedagang dari Jakarta.

Baca juga: Khofifah Sediakan Layanan Isi Ulang Oksigen Medis Gratis di Madiun, Begini Cara Mendapatkanya

Menurut Raja, penyanderaan terbongkar saat mobil yang digunakan pelaku berhenti di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

Saat itu, keempat pelaku berhentik di sebuah warung kopi di Desa Pajaran, Madiun. Mereka hendak beristirahat.

Melihat para pelaku keluar di warung kopi, kata Raja, korban mengambil alih kemudi dan langsung tancap gas menuju arah Kabupaten Nganjuk.

“Saat para pelaku turun dan minum kopi, korban langsung yang berada di belakang berpindah ke bagian depan. Korban lalu tancap gas kabur,” kata Raja saat dikonfirmasi, Jumat (6/8/2021).

 

Melihat korban tancap gas lari mengemudikan mobil, kata Raja, para pelaku mengejar menumpang sepeda motor ojek.

Warga di sekitar lokasi yang mengetahui hal itu lalu melapor ke Polsek Saradan. Polisi lalu mengejar mobil yang dikemudikan korban.

“Korban yang mengemudi mobil itu juga menabrak mobil boks dan langsung mengebut ke arah Nganjuk. Makanya saat itu dianggap tabrak lari,” ujar Ryan.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, KAI Daop 7 Madiun Batalkan 3 Perjalanan Kereta Lokal

Tak berapa lama kemudian, korban beserta mobil Fortuner yang dikemudikan diamankan di wilayah Polres Nganjuk. Korban dan mobil diserahkan ke Polres Madiun.

Setelah diperiksa di Mapolres Madiun, baru diketahui ternyata pengemudi mobil tersebut adalah korban penculikan dan penyekapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com