Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Sebulan Dilantik, Polisi Muda Ini Dikeroyok Seniornya hingga Luka Dalam dan Trauma

Kompas.com - 09/08/2021, 18:11 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bripda Daniel Haposan, anggota yang baru sebulan dilantik di Kesatuan Subditdalmas Polda Jawa Barat angkatan ke- 45, diduga menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh seniornya, sesama anggota Subditdalmas Polda Jawa Barat.

Hotma Agus Sihombing, kuasa hukum dari Bripda Daniel Haposan mengatakan, dugaan penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polda Jawa Barat dengan nomor laporan LP/A/661/VII/2021/SPKT.DIT.SAMAPTA/POLDA JABAR pada tanggal 31 Juli 2021.

Baca juga: Diduga Dikeroyok Senior, Organ Liver Polisi Muda Ini Terbelah, Harus 2 Kali Operasi Besar

"Klien kami, pada hari Rabu, 28 Juli 2021 sekira pukul 22.30 WIB di Barak Dalmas Dit Samapta Polda Jawa Barat, telah mengalami penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Kompi 1 Subditdalmas Dit Samapta Polda Jawa Barat angkatan 44," ujar Hotma saat memaparkan kasus kepada wartawan, di Jalan Lengkong, Kota Bandung, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Kronologi Seorang Santri Tewas Dianiaya Seniornya, Berawal dari Sindir-sindiran

Korban harus jalani dua kali operasi akibat luka dalam

Hotma mengatakan, korban diduga dipukul di bagian perut.

Dalam foto yang ditunjukkan kepada wartawan, terdapat luka memar di bagian perut korban.

"Korban dirawat di RS Sartika Asih, Kota Bandung," ungkapnya.

Akibat luka memar tersebut, korban harus menjalani dua kali operasi akibat pendarahan dalam.

"Selain itu, korban juga mengalami trauma," ucapnya.

Baca juga: Akhir Tragis Bripka JA, Dituduh Rampas Motor Seorang Wanita, Dihajar Massa, Akhirnya Meninggal

Minta pelaku dipecat dari Polri

Atas kejadian tersebut, keluarga korban menuntut dan meminta Propam dan Reskrimum Polda Jawa Barat mengusut dan memproses secara tuntas terdua para pelaku penganiayaan dan atau pengeroyokan terhadap korban.

"Kami meminta agar terduga para pelaku apabila terbukti secara hukum dipecat atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) karena diduga melangar kode etik Polri dan juga Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri," tuturnya.

Sementara itu, Bengar Sihombing, paman dari Bripda Daniel Haposan mengatakan, pihak keluarga hanya ingin menuntut keadilan.

"Bisa kita bayangkan, baru satu  bulan anak kami dilantik, kami masih dalam kegembiraan. Tapi kami mendapatkan seperti ini. Keluarga kurang bisa terima. keluaga minta eadilan saja agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," bebernya.

 

Polisi: kasus Bripda Daniel sudah masuk tahap penyelidikan

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A. Chaniago membenarkan telah ada laporan terkait kasus dugaan pemukulan dan pengeroyokan yang menimpa Bripda Daniel Haposan.

Menurut dia, kasus tersebut telah ditangani Propam Polda Jabar dan sudah masuk tahap penyelidikan.

"Propam sudah bergerak dan bekerja, jadi sekarang sedang berupaya mengusut tuntas kejadian kemarin itu. Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkait kejadian ini," ujar Erdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com