BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung melakukan pengolahan data petir cloud to ground (CG) di wilayah Jawa Barat.
Selama Juli 2021, ada sekitar 23.849 hantaran petir CG di wilayah Jabar.
Puluhan ribu sambaran petir tersebut didominasi oleh petir CG- sebanyak 56 persen, dan CG+ sebanyak 44 persen
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian petir di Provinsi Jabar didominasi oleh petir CG dengan jenis petir CG-," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu melalui pesan singkat, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Tragedi Sambaran Petir saat Pesta Pernikahan, 17 Orang Tewas
Menurut Teguh, kajian dan analisis kerapatan sambaran petir di kabupaten dan kota di Jabar ini dapat bermanfaat untuk mendukung pembangunan infrastruktur, aktivitas sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Seperti diketahui, petir merupakan fenomena kelistrikan udara berupa pelepasan muatan positif dan negatif yang terjadi akibat perbedaan potensial antara awan dan bumi.
Petir memiliki tipe-tipe sambaran yang meliputi sambaran yang terjadi antara awan dan bumi (cloud to ground), awan dengan awan lainnya (cloud to cloud), di dalam pusat awan itu sendiri (intra cloud), atau awan dengan udara (cloud to air).
Secara umum, kondisi geografi di wilayah Jabar memiliki batas-batas wilayah, yaitu sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah utara dengan Laut Jawa dan Daerah Ibu Kota Jakarta.
Kemudian sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.
Baca juga: Petir Menyambar Seluruh India, 30 Orang Tewas
Secara topografi, Provinsi Jabar di sebelah utara terdiri dari dataran rendah, sebelah tengah dataran tinggi bergunung-gunung, dan sebelah selatan terdiri dari daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai.
Menurut Teguh, kondisi topografi ini sangat mempengaruhi kerawanan sambaran petir, utamanya petir CG.
"Perbukitan merupakan salah satu yang dapat memaksa pengangkatan uap air yang cukup banyak dari laut yang menjadi awan konvektif," kata Teguh.
Dari kondisi tersebut, menurut Teguh, ada beberapa wilayah di Jabar yang rawan sambaran petir, seperti Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.