KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), membekuk tiga pelaku perusakan mobil ambulans milik Puskesmas Maliang, Kecamatan Pantar Tengah.
Tiga orang pelaku yang ditangkap yakni berinisial NSB (25), RRM(21) RL (28), warga Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengaku, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian untuk menangkap tiga orang pelaku tersebut.
Baca juga: Gara-gara Kesal Tak Diberi Uang, 3 Pemuda Rusak Mobil Ambulans, Ini Ceritanya
Saat ditangkap, ternyata satu di antara tiga pelaku berinisial RL, merupakan buronan kasus kriminal lainnya yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO) tahun 2019 lalu.
"Setelah kita amankan, ternyata RL ini adalah DPO kasus pembakaran rumah warga Desa Mauta, pada 24 Desember 2019 lalu," ujar Agustinus, kepada Kompas.com, Senin (9/8/2021) pagi.
RL diketahui membakar rumah seorang warga Desa Mauta bernama Jeferson Plaimo.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi, tetapi RL kabur dan bersembunyi.
"Kasus ini sedang ditangani oleh penyidik Polres Alor," ujar dia.
Baca juga: Tak Diberi Uang Rp 5.000 saat Palak Petugas Nakes, Tiga Pemuda Rusak Mobil Ambulans Puskesmas di NTT
Sebelumnya, tiga orang pemuda berinisial NSB (25), RRM(21) RL (28), asal Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap aparat kepolisian setempat.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, mengatakan, ketiganya ditangkap karena merusak mobil ambulans milik Puskesmas Maliang.
"Kasus perusakan mobil ambulans ini terjadi pada 31 Juli 2021 lalu. Tiga pelaku ini kabur usai melakukan perusakan. Kita tangkap kemarin,"ungkap Agustinus, kepada Kompas.com, Minggu (8/8/2021).
Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta
Peristiwa itu terjadi ketika ambulans yang dikemudikan Jafudin Thalib melintasi Pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah.
Di dalam ambulans itu, terdapat tiga tenaga kesehatan. Tiba di depan Pasar Puntaru, ambulans terpaksa berhenti karena mobil yang hendak dilalui dihalangi sebuah sepeda motor.
Jafudin lalu turun untuk memindahkan motor yang melintang di jalan tersebut. Namun, saat mendekati motor itu, Jafrudin didekati tiga pemuda.
"Melihat gelagat tidak baik dari salah satu pelaku, Jafudin Thalib langsung ketakutan dan masuk ke mobil," kata Agustinus
Salah satu pelaku berinisial RRM lalu mendekati mobil dan memasukkan kepalanya melalui jendela di pintu tengah yang sedang terbuka.
Baca juga: Menengok Kampung Merah Putih di Ujung Paling Selatan NKRI
RRM kemudian meminta uang sebesar Rp 5.000 kepada salah satu tenaga kesehatan berinisial MB.
Mendengar permintaan itu, MB memukul RRM dengan sandal. Alasannya, MB mengenal sosok RRM yang merupakan keponakannya.
MB merasa malu dengan tindakan RRM yang meminta uang di depan para koleganya. RRM pun emosi mendapati perlakuan itu. Pelaku lainnya, NSB, langsung merusak ambulans saat melihat temannya dipukul dengan sandal.
"Kaca mobil, bodi, dan spion mobil tersebut rusak," ujar Agustinus.
Salah satu warga lalu datang dan menghentikan perusakan yang dilakukan tiga pemuda itu. Warga tersebut meminta sopir segera melanjutkan perjalanannya.
Sopir dan tenaga kesehatan lalu menuju kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.