KOMPAS.com - Mobil ambulans puskesmas dirusak tiga pemuda saat melintas di Pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Ketiga pelaku diketahui berinisial NSB (25), RRM (21), dan RL (28), warga Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, insiden tersebut terjadi pada 31 Juli 2021.
Kejadian berawal saat mobil yang ditumpangi oleh tiga orang tenaga kesehatan (nakes) tersebut tidak bisa melintas di lokasi kejadian karena motor pelaku melintang di tengah jalan.
Baca juga: Tak Diberi Uang Rp 5.000 saat Palak Petugas Nakes, Tiga Pemuda Rusak Mobil Ambulans Puskesmas di NTT
Sang sopir ambulans bernama Jafudin Thalib kemudian turun dari mobil dan berusaha memindahkan motor tersebut.
Tapi tak lama setelah turun dari mobil itu, pelaku datang dan berusaha mendekati Jafudin.
"Melihat gelagat tidak baik dari salah satu pelaku, Jafudin Thalib langsung ketakutan dan masuk ke mobil," kata Agustinus, Minggu (8/8/2021).
Salah satu pelaku berinisial RRM kemudian berusaha melakukan pemalakan dengan meminta uang sebesar Rp 5.000 kepada salah satu nakes berinisial MB yang berada di dalam mobil.
Tapi saat sedang meminta uang tersebut, korban MB terkejut. Karena pelaku ternyata adalah keponakannya sendiri.
MB kemudian memukul kepala RRM dengan sandal karena malu dengan rekannya yang lain.
Merasa direndahkan oleh saudaranya itu, RRM tidak terima dan sempat cekcok mulut.
Mengetahui hal itu, rekan pelaku lainnya kemudian tidak terima dan langsung melakukan perusakan terhadap mobil ambulans milik Puskesmas Maliang tersebut.
"Kaca mobil, bodi dan spion mobil tersebut rusak," ujar Agustinus.
Baca juga: Kronologi 3 Pemuda Rusak Ambulans Puskesmas, gara-gara Tak Diberi Uang Rp 5.000 dan Dipukul Sendal
Saat terjadi keributan itu, beruntung ada warga sekitar yang memergokinya. Akhirnya pelaku kabur dan mobil ambulans tersebut diminta untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah berhasil meninggalkan lokasi kejadian, para korban selanjutnya mendatangi Mapolsek terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut.