Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nelayan Banyuwangi, Kapal Tenggelam, 22 Jam Mengapung di Laut Berpegangan Jeriken

Kompas.com - 07/08/2021, 12:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapal Motor Bintang Sonar dengan 10 anak buah kapal (ABK) dilaporkan tenggelam di Perairan Tanjung Angguk pada Senin (2/8/2021).

Enam nelayan yang selamat yakni Bambang Budiono, Abdul Hadi, Yon Mulyono, Moh. Sugiyanto, Muhammad Efendi, dan Waris. Semuanya warga Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Sementara empat nelayan lainnya saat ini masih hilang dan dalam pencarian.

Baca juga: Nelayan Temukan 2 ABK yang Tenggelam di Banyuwangi, 4 Masih Hilang

Salah satu nelayan yang selamat Mohammad Efendi mengaku hampir 22 jam terombang-ambing di lautan. Ia bertahan dengan berpegangan pada jeriken.

"Selama sehari semalam saya terombang-ambing. Akhirnya saya ditemukan dan diselamatkan nelayan," kata Efendi saat dijenguk Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Kapal Nelayan Tenggelam Dihantam Gelombang, 4 ABK Selamat, 6 Lainnya Hilang

Sementara itu, korban selamat yang lain, Abdul Hadi, mengaku berpegangan pada bambu hingga akhirnya bisa menemukan daratan.

"Saat itu cuaca memang sangat buruk. Kapal yang kami tumpangi dihantam ombak besar. Saya pegangan bambu hingga akhirnya diseret ombak sampai ke daratan," kata Hadi.

Baca juga: Kapal Motor Terbakar di Perairan Perbatasan Malaysia, Satu ABK Tewas, 2 Hilang

Pemilik KM Bintang Sonar, Marsudi, mengucapkan terima kasih atas perhatian Ipuk kepada para nelayan.

"Saya ucapkan terima kasih atas perhatian Bu Ipuk kepada kami. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.

Baca juga: Heboh Air Warna Merah di Pantai Banyuwangi, Diduga Fenomena Ride Tide, Dipicu dari Plankton yang Mati

Sejumlah nelayan masih hilang

Sementara itu, Ipuk berharap nelayan lain yang hilang bisa ditemukan.

"Saya turut berduka atas musibah ini, semoga nelayan yang masih dinyatakan hilang bisa segera ditemukan," kata Ipuk.

Ipuk memberikan santunan kepada para nelayan yang selamat, serta kepada keluarga nelayan yang masih dinyatakan hilang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com