Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian akibat Covid-19 di Malang Tinggi, Ini Kata Wali Kota

Kompas.com - 03/08/2021, 15:26 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, angka kematian di Kota Malang tinggi karena rumah sakit rujukan yang ada di kota itu banyak diisi warga asal luar daerah.

Hal ini menyebabkan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar tidur di rumah sakit rujukan di Kota Malang masih tinggi.

Sutiaji mengatakan, total jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Kota Malang sebanyak 1.007.

Sementara, warga Kota Malang yang menempati tempat tidur itu hanya 300 orang.

Baca juga: Video Viral Muncul Air Berwarna Merah Darah di Pantai Banyuwangi

"Sesungguhnya BOR kami, kalau untuk warga Kota Malang masih di bawah angka 50 persen. Jumlah BOR (tempat tidur pasien Covid-19) kami itu 1.007. Warga Kota Malang yang di rumah sakit itu jumlahnya 300. Berarti kan di bawah angka 50 persen," kata Sutiaji, di Balai Kota Malang, Selasa (3/8/2021).

Karenanya, Sutiaji mengatakan, rumah sakit rujukan di Kota Malang banyak dihuni oleh pasien Covid-19 asal luar daerah.

"Itu bukti bahwa tempat tidur yang disiapkan oleh fasilitas kesehatan (Fakses) di Kota Malang, tujuh rumah sakit rujukan, itu bukan dihuni oleh warga Kota Malang," kata dia.

Sutiaji mengatakan, angka kematian di Kota Malang tidak bisa dilihat melalui jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Sutiaji menyebut, angka kematian di Kota Malang harus dilihat melalui data yang ada di new all records (NAR).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com