"Pelayanan di IGD dibagi menjadi beberapa kriteria zona, mulai dari zona kuning, abu abu hingga zona merah, untuk memastikan pelayanan bisa berkesinambungan, karena kita tidak ingin nakes terpapar, karena itu akan mengurangi kapasitas kami dalam memberikan pelayanan," kata Martawang.
Baca juga: Dikejar Rombongan Tak Dikenal, Remaja 16 Tahun di Yogya Meninggal Tabrak Pohon
Untuk pasien yang meninggal di rumah sakit, ada dua kriteria penanganan, baik yang terpapar maupun yang tidak terpapar.
Pasien tidak terpapar Covid-19 akan melalui prosedur normal, namun yang terpapar akan ditangani sesuai standar penanganan jenazah yang terkonfirmasi positif dan prosedurnya sudah diketahui oleh semua pihak.
"Kami berharap masyarakat memahami kondisi yang dihadapi oleh rumah sakit dan ikut membantu kerja kerja rumah sakit untuk bisa meminimalisir terjadinya potensi penularan virus Covid -19 melalui interaksi yang memungkinkan terjadinya penularan, " jelasnya.
Menurut Martawang kejadian seperti ini telah terjadi juga pada awal Covid-19 terjadi di NTB, saat ini telah dilalui 1,5 tahun dan mestinya masyarakat sudah harus memahami kondisi dan keadaan ini.
Sebagai upaya antisipasi dilakukan tes swab pascameninggalnya jenazah dan rumah sakit mengakomodir permintaan keluarga, hanya saja rumah sakit tidak bisa menghindari realitas yang terjadi, yakni kedatangan warga.
"Semoga masyarakat bisa memahami apa yang dilakukan pihak rumah sakit, dan meminta masyarakat mengurangi tensi dan sama-sama saling mendukung dan membantu, agar ada solusi dalam situasi yang tidak mudah ini," kata Martawang.
Dari pantauan Kompas.com Sabtu siang, pelayanan di RSUD Kota Mataram berjalan seperti biasa, situasi telah kondusif, tak ada penjagaan berlebihan, pelayanan juga berjalan dengan baik.
Di lingkungan Sekarbela Mataram, nampak jenazah TGH Fathurrahman diusung warga beramai ramai menuju masjid untuk dishalatkan.
Keranda dengan tutup berwarna hijau nampak diusung di tengah jalan Lingkungan Sekarbela Kota Mataram, rencananya jenazah dimakamkan Sabtu sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.