Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sekitar GOR Soekarno-Hatta Blitar Akhirnya Menerima Rencana Pendirian RS Darurat

Kompas.com - 30/07/2021, 22:44 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Warga Perumahan GKR akhirnya menerima pendirian rumah sakit darurat di gedung olahraga (GOR) Soekarno-Hatta, Kota Blitar

Lokasi rumah sakit darurat itu berdekatan dengan kawasan Perumahan GKR.

Kesediaan menerima pendirian rumah sakit darurat itu disampaikan oleh Lurah Sananwetan Heri Sukoco, Jumat sore (30/7/2021).

"Warga sudah bisa menerima. Dengan berbagai cara, dengan penyampaian yang baik. Akhirnya bisa menerima," ujar Heri saat ditemui Kompas.com di GOR Soekarno-Hatta, Jalan  Kalimantan, Kota Blitar.

Menurut Heri, RW 16 dan RW 17 Perumahan GKR hanya berbatas pagar dengan GOR Soekarno-Hatta.

Heri kembali menemui perwakilan kedua RW tersebut untuk mengklarifikasi adanya keberatan dari warga pada pendirian rumah sakit darurat Covid-19.

Baca juga: Pria Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Hotel, Polisi: Korban Hampir Seminggu Menginap

Menurut Heri, setelah berdiskusi dengan baik, akhirnya warga menerima karena mengingat situasi pandemi memang membutuhkan solidaritas semua elemen masyarakat.

"Saya sampaikan, 'baimana kalau yang sakit itu saudara kita dan sulit mendapatkan kamar di rumah sakit karena penuh?" ujar Heri.

Dengan pendekatan yang baik, ujarnya, kemudian warga bisa menerima namun meminta syarat agar dibangun dinding yang tinggi terutama di bagian belakang GOR.

Dinding tersebut, ujarnya, tidak harus permanen tapi yang terpenting bisa membatasi pandangan.

"Supaya angin dari lokasi rumah sakit darurat ini juga tertahan, tidak berhembus ke kawasan pemukiman virusnya atau bagaimana," tambah Heri.

 

Kata Heri, warga akhirnya menyampaikan permintaan tambahan jika ada warga perumahan GKR yang harus dirawat karena terinfeksi Covid-19 agar diprioritaskan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit darurat tersebut.

Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, Satgas Covid-19 telah membeli puluhan tempat tidur lipat untuk digunakan di rumah sakit darurat.

Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan GOR Soekarno-Hatta akan didesain agar bisa menampung 68 tempat tidur.

"Kita akan buat 24 dan masing-masing menampung dua bed. Ditambah bed yang bertingkat, total bisa menampung 68 pasien," ujarnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar Ramiadji mengatakan, terdapat sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah rumah sakit darurat.

Berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, maka yang paling realistis adalah memfungsikan GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit ekstensi.

Baca juga: Cerita Lek Dahlan Hibur Pasien Covid-19 di RSL Madiun: Supaya Mereka Bahagia, Imunnya Meningkat

"Jadi hanya pelebaran kapasitas dari rumah sakit induknya, yaitu RSUD Mardhi Waluyo. Ini lebih realistis," ujarnya.

Pengoperasian GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit, ujarnya, juga hanya jika kapasitas tampung pasien Covid-19 di RSUD Mardhi Waluyo sudah penuh.

"Dan tetap saja di sini (GOR) yang diutamakan adalah pasien bergejala ringan," ujarnya.

Ramiadji mengatakan, jika operasikan, rumah sakit darurat GOR Soekarno-Hatta akan membutuhkan sekitar 20 tenaga kesehatan, belum termasuk dokter.

Satgas Covid-19 melaporkan 132 kasus konfirmasi baru, Jumat (30/7/2021), sehingga total akumulasi kasus menjadi 5.211 dengan akumulasi kasus kematian 169 atau 3,24 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com