Salin Artikel

Warga Sekitar GOR Soekarno-Hatta Blitar Akhirnya Menerima Rencana Pendirian RS Darurat

Lokasi rumah sakit darurat itu berdekatan dengan kawasan Perumahan GKR.

Kesediaan menerima pendirian rumah sakit darurat itu disampaikan oleh Lurah Sananwetan Heri Sukoco, Jumat sore (30/7/2021).

"Warga sudah bisa menerima. Dengan berbagai cara, dengan penyampaian yang baik. Akhirnya bisa menerima," ujar Heri saat ditemui Kompas.com di GOR Soekarno-Hatta, Jalan  Kalimantan, Kota Blitar.

Menurut Heri, RW 16 dan RW 17 Perumahan GKR hanya berbatas pagar dengan GOR Soekarno-Hatta.

Heri kembali menemui perwakilan kedua RW tersebut untuk mengklarifikasi adanya keberatan dari warga pada pendirian rumah sakit darurat Covid-19.

Menurut Heri, setelah berdiskusi dengan baik, akhirnya warga menerima karena mengingat situasi pandemi memang membutuhkan solidaritas semua elemen masyarakat.

"Saya sampaikan, 'baimana kalau yang sakit itu saudara kita dan sulit mendapatkan kamar di rumah sakit karena penuh?" ujar Heri.

Dengan pendekatan yang baik, ujarnya, kemudian warga bisa menerima namun meminta syarat agar dibangun dinding yang tinggi terutama di bagian belakang GOR.

Dinding tersebut, ujarnya, tidak harus permanen tapi yang terpenting bisa membatasi pandangan.

"Supaya angin dari lokasi rumah sakit darurat ini juga tertahan, tidak berhembus ke kawasan pemukiman virusnya atau bagaimana," tambah Heri.


Kata Heri, warga akhirnya menyampaikan permintaan tambahan jika ada warga perumahan GKR yang harus dirawat karena terinfeksi Covid-19 agar diprioritaskan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit darurat tersebut.

Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, Satgas Covid-19 telah membeli puluhan tempat tidur lipat untuk digunakan di rumah sakit darurat.

Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan GOR Soekarno-Hatta akan didesain agar bisa menampung 68 tempat tidur.

"Kita akan buat 24 dan masing-masing menampung dua bed. Ditambah bed yang bertingkat, total bisa menampung 68 pasien," ujarnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar Ramiadji mengatakan, terdapat sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah rumah sakit darurat.

Berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, maka yang paling realistis adalah memfungsikan GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit ekstensi.

"Jadi hanya pelebaran kapasitas dari rumah sakit induknya, yaitu RSUD Mardhi Waluyo. Ini lebih realistis," ujarnya.

Pengoperasian GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit, ujarnya, juga hanya jika kapasitas tampung pasien Covid-19 di RSUD Mardhi Waluyo sudah penuh.

"Dan tetap saja di sini (GOR) yang diutamakan adalah pasien bergejala ringan," ujarnya.

Ramiadji mengatakan, jika operasikan, rumah sakit darurat GOR Soekarno-Hatta akan membutuhkan sekitar 20 tenaga kesehatan, belum termasuk dokter.

Satgas Covid-19 melaporkan 132 kasus konfirmasi baru, Jumat (30/7/2021), sehingga total akumulasi kasus menjadi 5.211 dengan akumulasi kasus kematian 169 atau 3,24 persen.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/30/224402378/warga-sekitar-gor-soekarno-hatta-blitar-akhirnya-menerima-rencana-pendirian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke