KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kota Kediri, Jawa Timur, membagikan bantuan bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman). Bantuan khusus bagi warga isoman tersebut berupa sembako senilai Rp 500.000.
Kepala Dinas Sosial Pemkot Kediri Triyono Kutut mengatakan, syarat menerima bantuan ini cukup mudah.
Pertama, warga yang positif Covid-19 hanya perlu melapor ke ketua RT.
Kedua, mengajukan permohonan ke kelurahan dengan melampirkan fotokopi KTP, KK, serta hasil swab positif.
Ketiga, nantinya bantuan tersebut dikirimkan ke lokasi pemohon disertai dengan berita acara serah terima barang dan tanda terima dari kelurahan yang ditandatangani penerima bansos.
“Dalam mendistribusikan bantuan ini kami dibantu oleh tiga pilar bersama dengan RT, dan RW sehingga bisa langsung diterima oleh warga sesuai dengan daftar warga penerima bansos,” ujar Triyono Kutut Purwanto dalam keterangan pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Kediri, Sabtu (24/7/2021).
Baca juga: Wali Kota Kediri: Isoman di Rumah Tak Selalu Aman, di RS Diawasi Nakes
Isi bantuan senilai Rp 500.000
Adapun bentuk bantuan senilai Rp 500.000 tersebut berupa barang kebutuhan pokok dan masker.
Yakni, 20 kilogram beras premium, 3 kilogram telur, 4 liter minyak goreng, 4 kaleng sarden, 2 botol kecap manis, serta 2 kotak masker 3 ply.
Triyono menambahkan, paket bansos tersebut disalurkan berdasarkan jumlah kepala keluarga (KK).
“Kalau dalam satu rumah ada tiga KK, maka kami berikan tiga paket sembako kepada warga di rumah tersebut. Dengan catatan dalam pengawasan kelurahan dan RT jika warga yang bersangkutan benar-benar melakukan isoman supaya tidak menular ke masyarakat lain” jelas Kutut.
Baca juga: Fakta Pasien Covid-19 Dianiaya Warga, Berawal Dipaksa Isoman di Hutan hingga Alami Depresi
Bansos berlaku bagi warga yang jalani isoman di RS
Bansos tersebut juga berlaku bagi pasien yang menjalani isoman di rumah sakit. Bantuannya disalurkan kepada keluarga di rumah yang berhak menerimanya.
Triyono menambahkan, distribusi bantuan tersebut sudah berlangsung sejak awal pandemi 2020 lalu. Tujuannya untuk memperlancar jalannya isoman serta mencukupi kebutuhan pangannya selama kurang lebih dua minggu.
"Pemerintah, kan, melarang warga yang positif Covid-19 keluar rumah. Maka dari itu kita harus mencukupi kebutuhan dasar pangan mereka. Sebab kalau mereka keluar rumah, bisa lebih berbahaya, karena dapat menularkan ke masyarakat lain," kata Triyono Kutut.