Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Keluarga Dominan di Tasikmalaya, gara-gara Warga Perkampungan Abai Prokes

Kompas.com - 21/07/2021, 11:47 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Hasil evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dinilai mampu menekan mobilitas masyarakat di perkotaannya saja.

Masyarakat di wilayah perkampungannya masih tinggi yang abai protokol kesehatan (Prokes) dan bahkan masih ditemukan informasi hoaks ajakan tak percaya Covid-19 dari mulut ke mulut.

Hal ini dibuktikan selama penerapan PPKM Darurat, ratusan tambahan positif Covid-19 di wilayah ini semuanya berasal dari klaster keluarga dan tak ditemukan klaster baru lainnya.

"Hasil swab hari ini saja ada 300 penambahan positif semuanya didominasi oleh klaster keluarga. Penambahan penyebaran di keluarga masih meningkat signifikan. Kalau selama PPKM Darurat ini wilayah perkotaan relatif menurun karena mobilitas bisa ditekan, wilayah perkampungan justru abai prokes masih tinggi, ini sorotan kita," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada wartawan, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Vaksinasi Anak Kota Tasikmalaya Ditarget Mulai Awal Agustus

Asep menambahkan, jumlah tambahan positif Covid-19 harian paling tinggi selama PPKM Darurat di wilayahnya berasal dari penyebaran di lingkungan keluarga terutama di kampung-kampung.

Dengan diperpanjang PPKM Darurat sampai 25 Juli 2021, lanjut Asep, dinilai akan terus mampu menekan mobilitas di wilayah perkotaan dan menyisir warga positif di perkampungan.

"Penambahan non-klaster atau klaster keluarga ini tertinggi dan pernah lebih tinggi sekitar 320 kasus dalam sehari. Dengan PPKM Darurat dilanjutkan ini optimistis penyebaran khususnya di perkampungan bisa ditekan," tambahnya.

Pihaknya bersama unsur pemerintahan lainnya tak henti-henti meminta masyarakat menerapkan prokes ketat.

Diharapkan minimal bisa menjaga dirinya sendiri dan tak menyebarkan ke orang lain di dekatnya.

Jika sebelum terdeteksi positif Covid-19 sesuai medis, warga yang sudah merasakan gejala Covid-19 terutama anosmia lebih baik diam sendiri di rumah dan tak berkeliaraan.

Sehingga, tak sampai menyebarkan kembali ke keluarga terdekatnya atau warga lainnya di sekitarnya.

"Kalau merasa ada gejala, apalagi anosmia, sudah diam di rumah dulu. Jangan sampai jadi orang yang menyebarkan lagi," tegas Asep.

Baca juga: Bebas dari Lapas, Asep Si Pemilik Kedai Kopi di Tasikmalaya: Mending Bayar Denda dan Taat Aturan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com