Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Heboh Video Vaksinasi Diduga Tanpa Menekan Jarum Suntik | Wali Kota Solo Positif Covid-19

Kompas.com - 15/07/2021, 06:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang vaksinator diduga tidak menekan jarum suntik saat sedang melakukan vaksinasi kepada seorang warga.

Diketahui, video itu diambil di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @halokrw tampak terlihat jarum suntik yang sudah menempel ke kulit, diduga tidak ditekan vaksinator dan langsung dicabut.

Setelah video beredar luas di media sosial, vaksinator itu pun membantahnya dan mengaku sudah menyutikan vaksin sesuai dengan prosedurnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dinyatakan positif Covid-19.

Gibran dinyatakan positif setelah hasil PCR-nya yang keluar pada Senin (12/7/2021) menyatakan positif.

Meski dinyatakan positif, Gibran mengaku tidak merasakan gejala apa pun.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Heboh video vaksinasi diduga tanpa menekan jarum suntik

Ilustrasi pemberian vaksin Covid-19.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pemberian vaksin Covid-19.

Sebuah video yang memperlihatkan seorang vaksinator diduga tidak menekan jarum suntik saat sedang melakukan vaksinasi kepada seorang warga viral di media sosial.

Diketahui, video itu diambil di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @halokrw tampak terlihat jarum suntik yang sudah menempel ke kulit, diduga tidak ditekan vaksinator dan langsung dicabut.

Terkait dengan video itu, vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53) angkat bicara.

Kata Maola, ia merasa yakin telah menyuntikkan vaksin sesuai dengan prosedur.

Saat menyuntik, sambungnya, dia menggunakan teknik menekan dengan bagian bawah menggunakan telapak tangan.

"Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan," ujar Maola.

Maola mengaku telah menyuntikkan vaksin ke lebih dari 8.000 orang.

"Bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Video Vaksinasi di Karawang Diduga Tanpa Menekan Jarum Suntik, Ini Penjelasannya

 

2. Wali Kota Solo positif Covid-19

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers dalam zoom meeting di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers dalam zoom meeting di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021).

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkonfirmasi positif Covid-19.

Gibran dinyatakan positif setelah hasil PCR-nya yang keluar pada Senin (12/7/2021) menyatakan positif.

Meski dinyatakan positif, Gibran mengaku tidak merasakan gejala apa pun.

"Betul, sata positif (Covid-19)," kaat Gibran kepada wartawan dalam siaran zoom di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021).

Gibran memgaku sebelum terkonfimarsi Covid-19, dalam beberapa hari terkahir ia sering mengunjungi tempat-tempat yang rawan, seperti rumah sakit, tempat isolasi, dan sentra vaksninasi.

"Saya memang selama ini rutin antigen. Kebetulan kemarin antigen negatif. Saya tidak percaya, lalu saya suruh teman-teman dari Rumah Sakit Bung Karno (RSBK) untuk PCR, lalu hasilnya positif," kata Gibran.

Saat ini, Gibran sedang melaksanakan isolasi mandiri.

Kata Gibran, selama menjalani isolasi mandiri, dirinya masih menjalankan semua tugas pemerintahan.

"Sekali lagi saya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala apa pun. Perlu saya garis bawahi bahwa selama dalam masa isolasi saya masih bekerja seperti biasa. Jadi pekerjaan, nota dinas masih saya jalankan semua. Saya juga masih aktif setiap hari memimpin rapat melalui Zoom, koordinasi dengan kepala OPD," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Positif Covid-19

 

3. Mensos Risma kesal disambut dengan oragan tunggal

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, naik pitam dan memarahi seluruh pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, naik pitam dan memarahi seluruh pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Menteri Sosial Tri Rismaharini tampak tidak senang melihat upaya penyambutan kedatangannya di Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (13/7/2021).

Kedatangan Risma ke Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung untuk melihat dapur umum Kementerian Sosial.

Namun, saat sedang sibuk menata dapur umum agar lebih efektif dan cepat memasak, Risma melihat ada keyboard atau organ tunggal lengkap dengan speaker aktif.

Melihat itu, Risma pun meminta agar orhan tunggal itu dibereskan.

Setelah itu, Risma pun langsung menegur Kepala Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Sudarsono.

"Ini lagi bapak, ngapain aku disiapi musik segala, mau tak tendang apa. Emang aku kesenengan apa ke sini," bentak Risma, Selasa siang.

Baca juga: Kesal Disambut dengan Organ Tunggal, Risma: Mau Tak Tendang Apa, Memang Aku Kesenengan ke Sini?

 

4. Langgar PPKM Darurat, pemilik kedai kopi didenda Rp 5 juta

Pemilik kedai kopi divonis melanggar PPKM Darurat lebih memilih subsider penjara 3 hari ketimbang bayar denda Rp 5 juta saat persidangan virtual oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Pemilik kedai kopi divonis melanggar PPKM Darurat lebih memilih subsider penjara 3 hari ketimbang bayar denda Rp 5 juta saat persidangan virtual oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021).

Seorang pemilik kedai kopi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bernama Asep Lutfi Suparman (23), warga Kecamatan Cihideung, divonis bersalah setelah terbukti melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Selasa, (13/7/2021).

Kedainya milik Asep terjaring razia petugas karena kedapatan melayani pembeli di tempat dan melebihi batas waktu yang ditentukan yakni pukul 20.00 WIB selama PPKM Darurat.

Dalam persidangan virtual yang digelar Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang dipimpin hakim Abdul Gofur, Asep divonis hukuman denda Rp 5 juta subsider penjara 3 hari.

"Vonis denda bagi terdakwa denda Rp 5 Juta atau subsider kurungan tiga hari penjara. Terdakwa terbukti melanggar batas waktu operasi sesuai PPKM darurat melebihi pukul 20.00 malam," ujar hakim Gofur saat membacakan vonis pelanggaran Asep dalam sidang virtual, Selasa.

Setelah menerima putusan itu, Asep lebih memilih untuk dipenjara selama 3 hari daripada harus membayar denda Rp 5 juta.

Setelah mendengar keputusan Asep, petugas kejaksaan memintanya untuk mempertimbangkan terlebih dahulu selama satu atau dua hari.

Asep pun kemudian menerima pertimbangan jaksa tersebut dan akan memmberikan keputusan pastinya selama dua hari.

"Coba, pikir-pikir dulu. Bener mau dipenjara saja. Begini saja, kami dari Kejaksaan memberikan waktu untuk berpikir lagi paling lama dua hari ya," kata Sidiq, petugas Kejaksaan saat bertugas di persidangan tersebut.

Baca juga: Diminta Pikir-pikir Bayar Denda Rp 5 Juta, Pemilik Kedai Kopi: Saya Sudah Yakin Ingin Dipenjara 3 Hari

 

5. Stok kosong, warga mondar-mandir cari vaksin tahap pertama

Ilustrasi vaksinasi door to door.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi vaksinasi door to door.

Stok vaksin di puskesmas kosong, sejumlah warga Bandar Lampung yang ingin melakukan vaksinasi tahap pertama mengaku kecewa.

Pipit (26), warga Kecamatan Sukabumi mengaku sudah medantangi tiga puskesmas yakni, Puskesmaa Way Laga, Puskesmas Sukabumi, dan Puskesmas Satelit Pahiman untuk menanyakan ketersediaan vaksin.

Namun, dari ketiga puskesmas yang didatanginya tersebut, semuanya sudah habis.

"Orang rumah yang mau vaksin ada tiga orang, tapi saya udah cari-cari katanya habis buat yang vaksin pertama," kata Pipit ditemui di Puskesmas Sukabumi, Rabu (14/7/2021) pagi.

Hal senada dikatakan Purwati (28), warga Kelurahan Segala Mider, Kecamatan Tanung Karang Barat yang mengatakan, sudah menunggu dari pagi di Puskesmas Segala Mider, namun tidak dapat melakukan vaksin karena habis.

"Nggak ada, kosong, Mas. Tadi juga sempet ke Puskesmas Langkapura, kosong juga yang tahap satu," kata Purwati.

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengakui, stok vaksin untuk masyarakat umum memang sudah habis.

"Sebenarnya kita masih ada stok, tapi diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, karena tenaga kesehatan ini kan tiga kali vaksin," kata Eva ditemui usai rapat koordinasi di Polresta Bandar Lampung.

Menurut Eva, kekosongan vaksin di tingkat puskesmas ini lantaran minat warga yang tinggi untuk vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Stok Kosong, Warga Mondar-mandir ke Tiap Puskesmas demi Cari Vaksin

 

Sumber: Kompas.com (Penulis : Farida Farhan, Labib Zamani, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba, Khairina, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com