Namun, pada bulan Juli terjadi lonjakan yang sangat signifikan akibat adanya libur lebaran.
"Justru di awal bulan Juli ini jumlah kasus terkonfirmasi hingga meninggal mengalami peningkatan lebih banyak. Dalam lima hari, jumlah kasus konfirmasi sudah mencapai setengah dari capaian di bulan sebelumnya. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi lonjakan kasus yang melebihi bulan Juni. Hal ini bisa dilihat dari lonjakan rata-rata harian yang meningkat lebih dari dua kali lipat,” ungkap Ade.
Ade menambahkan, penerapan PPKM Mikro di Kabupaten Bogor telah menunjukkan hasil signifikan yang menunjukkan penurunan angka kasus konfirmasi aktif harian menurun cukup drastis.
Hal ini terlihat, sambung dia, dari adanya penurunan jumlah kasus yang signifikan pada bulan Maret dan April.
“Hanya saja lonjakan kasus harian positif Covid-19 mulai terjadi pada awal bulan Juni yang semula sebanyak 333 kasus menjadi 1.035 kasus pada akhir bulan Juni. Sehingga mengalami pertambahan sebanyak 702 kasus per bulan. Sedangkan pada bulan Juli yang baru lima hari saja sudah mengalami pertambahan sebanyak 921 kasus,” bebernya.
Oleh sebab itu, Ade menegaskan akan mengoptimalkan penerapan PPKM Darurat melalui cara persuasif maupun penegakan hukum dengan melibatkan Satpol-PP, TNI dan Polri.
Kemudian, mengoptimalkan tugas dan fungsi Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan, desa dan kelurahan agar melakukan monitoring dan memastikan penerapan prokes.
Selanjutnya, penelusuran kontak erat dengan melibatkan unsur Polsek, Koramil, Satpol-PP, Linmas dan RT/RW
"Kita mulai menyediakan pusat isolasi mandiri tingkat kecamatan atau tingkat desa serta kelurahan untuk warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan," jelas Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.